Rabu 26 Sep 2018 08:06 WIB

Satu dari 100 Kanker Payudara Diderita Pria

Kanker payudara pada pria jauh lebih agresif dibanding perempuan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Meski penyakit kanker payudara didominasi penderita Kaum Hawa, ada satu persen diantaranya merupakan pria.
Foto: pixabay
Meski penyakit kanker payudara didominasi penderita Kaum Hawa, ada satu persen diantaranya merupakan pria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker payudara selalu identik dengan perempuan. Padahal, laki-laki pun bisa terkena kanker tersebut, bahkan angkanya cukup besar dalam kasus kanker payudara.

"Dari 100 kasus kanker payudara, ada satu kasus kanker payudara pada laki-laki. Jadi satu persen ada kemungkinan pada laki-laki," ujar dr Rachmawati, Sp.B(K) Onk.

Baca Juga

Laki-laki sangat memungkinkan untuk terkena kanker payudara, bukan hanya perempuan. Bahkan, menurut dokter spesialis bedah umum konsultan onkologi, ketika pria terserang kanker payudara maka sifat kanker itu akan lebih agresif dari yang ada di perempuan.

Agresif ini berarti kanker payudara akan lebih cepat berkembang ke tahap berikutnya. Ketika seorang laki-laki terkena kanker payudara, kemudian terdiagnosis stadium satu dan tidak segera diobati maka akan segera berkembang ke stadium dua dan berikutnya.

Meski terlihat tidak memiliki kelenjar payudara, laki-laki ternyata memilikinya. Hanya tidak sebesar perempuan. Dalam kelenjar itu terdapat jaringan yang membuat pria berisiko terkena kanker payudara.

Meski kemungkinan terkena kanker payudara pada pria sama seperti perempuan, laki-laki umumnya tidak membawa faktor risiko yang besar. Kebanyakan laki-laki yang mengidap lebih karena faktor genetik yang didorong oleh gaya hidup yang buruk pula.

"Biasanya karena genetik dari garis keturunan pertama seperti ibu kandung atau nenek," ujar spesialis lulusan Universitas Indonesia.

Ketika ibu kandung dan nenek dari laki-laki pernah memiliki riwayat kanker payudara, maka dia telah mengantongi risiko terkena. Untuk itu, ketika merasa ada benjolan di sekitar payudara laki-laki, sebaiknya periksakan ke petugas kesehatan segera mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement