REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inggris dilanda serangan siber massal. Pemerintah kewalahan karena seluruh identitas mata-mata yang bekerja untuk mereka terbongkar. Peretasan juga mengacaukan transportasi dan fasilitas umum.
Agen pensiunan yang tersisa, Johnny English (Rowan Atkinson), ditugaskan menemukan dalang di balik peristiwa itu. Sebagai mata-mata generasi 'zadul', Johnny menolak perangkat terkini yang modern.
Kelucuan demi kelucuan pun hadir ketika si mata-mata memilih merampungkan misi dengan gaya lama. Bisakah Johnny menyelesaikan misinya untuk menyelamatkan Inggris, bahkan dunia?
Johnny English Strikes Again bisa dinikmati di bioskop mulai 26 September 2018. Sutradara David Kerr mengarahkan film ketiga dalam serial Johnny English besutan rumah produksi Universal Pictures.
Film dengan kombinasi genre laga, komedi, dan petualangan tersebut tentunya amat dinanti para penggemar aktor Rowan Atkinson. Sang komedian masih piawai mengocok perut penonton dengan segala tingkah konyolnya.
Mulai dari ekspresi, gaya bicara, gestur, dan perilaku absurdnya akan mengundang gelak tawa. Namun, pada beberapa momen dia lebih terlihat seperti karakter ikonik yang dahulu dia perankan, Mr Bean.
Selain Johnny sebagai sosok sentral, ada sejumlah pemain lain yang tidak kalah kocak. Ada koleganya, Angus Bough (Ben Miller), Perdana Menteri Inggris (Emma Thompson), dan Ophelia (Olga Kurylenko).
Dari segi cerita, plot film berdurasi 88 menit ini tidak terlalu istimewa. Alur kisahnya tidak jauh berbeda dengan film mata-mata lain yang sudah beredar dan populer.
Tetap saja, sinema 13 tahun ke atas ini cukup pas dinikmati penonton yang butuh suntikan tawa. Sayangnya, kritikus global kurang terkesan dengan film yang hanya mendapat rating 33 persen di laman ulasan Rotten Tomatoes.