Kamis 06 Sep 2018 08:58 WIB

Apakah Anda Sudah Memasak dengan Minyak yang Tepat?

Semua jenis minyak perlu disimpan di tempat sejuk dan gelap.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Menggunakan minyak goreng yang baik minimalisir risiko penyakit
Foto: ist
Menggunakan minyak goreng yang baik minimalisir risiko penyakit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minyak untuk dikonsumsi jenisnya sangat banyak, mulai dari minyak sawit, minyak kelapa, minyak wijen, minyak zaitun, minyak alpukat, minyak macadamia, minyak canola, minyak bunga matahari, sesame oil, peanut oil, bahkan dalam bentuk extra virgin. Saking banyaknya, tak jarang Anda pun pusing memilihnya.

Ada yang suka mengolesi rotinya dengan extra virgin olive il (EVOO), namun ada juga yang menggunakan minyak ini untuk digoreng. Tahukah Anda? Minyak murni lebih cocok untuk memasak dengan cara dipanaskan, sebab titik panasnya lebih tinggi. Kondisi ini tidak berlaku untuk extra virgin.

Semua jenis minyak jika digunakan berulang akan menjadi tengik, berbau dan berasa yang kurang sedap. Minyak tengik sebaiknya tidak digunakan lama, sebab memicu penuaan dini, kanker, dan obesitas.

Dilansir dari Good Food Au, Kamis (6/9), Anda sebaiknya menyimpan semua jenis minyak di tempat sejuk dan gelap, serta jauh dari panas. Ini untuk memperpanjang masa pakainya dan menghindari minyak berubah menjadi tengik.

photo
Minyak Zaitun (ilustrasi)

Minyak alpukat atau avocado oil teksturnya hampir sama dengan minyak zaitun, sangat tinggi lemak tak jenuh tunggal. Titik panasnya sangat tinggi, hingga 250 derajat, sehingga harga jualnya juga lebih mahal, empat kali lipat dari minyak zaitun. Minyak ini bagus digunakan untuk sayuran tumis.

Minyak macadamia dikenal gurih dan manis. Minyak ini mirip denga EVOO. Penggunaannya untuk salad dressing, veal dan bumbu kue, serta pan frying fish.

Minyak bunga matahari diekstrak dari biji bunga matahari. Proses pembuatannya lebih stabil, sehingga cocok untuk memasak suhu tinggi. Titik panasnya mencapai 225 derajat, sehingga baik untuk hidangan tempura dan keripik.

Minyak wijen diekstraksi secara mekanis, sehingga tinggi lemak tak jenuh tungga dan tak jenuh ganda. Minyak ini direkomendasikan untuk pengganti mentega. Cita rasanya kuat, sehingga paling baik digunakan sebagai penyedap, terutama untuk masakan-masakan Asia. Minyak wijen juga bagus digunakan sebagai bumbu dan saus.

Minyak canola diekstrak dari tanaman canola. Minyak ini sangat ringan dan bening. Aromanya netral, tinggi monounsaturates, rendah lemak jenuh, mengandung banyak omega-3. Minyak ini cocok untuk menggoreng, ikan fillet atau oven.

Minyak kelapa atau minyak kopra diekstraksi dari daging kelapa tua. Ahli kesehatan tak terlalu merekomendasikan minyak ini sebab sudah dihidrogenasi dengan pemanasan tinggi dalam proses pembuatannya. Minyak ini sangat kental, sehingga dapat memberatkan jantung. Minyak ini juga kurang bagus untuk dimasak pada suhu tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement