Kamis 06 Sep 2018 08:56 WIB

Mengapa Anak Kecil Sering Mengadu?

Ini cara anak menegakkan norma dan aturan terhadap orang lain.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah anak-anak korban gempa bumi bermain dekat tenda Posko Pengungsian Desa Sajang, Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB.
Foto: AHMAD_SUBAIDI
Sejumlah anak-anak korban gempa bumi bermain dekat tenda Posko Pengungsian Desa Sajang, Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak sering mengadu pada pengasuh atau orang tuanya ketika menghadapi teman-teman atau ancaman bahaya dari luar. Mengapa anak-anak sering berperilaku seperti ini?

Studi pengembangan sosial terbaru mengungkapkan ketika anak-anak tak ingin disalahkan atas sebuah kejadian atau pelanggaran, maka mereka akan mengadu. Ini adalah cara untuk menegakkan norma dan aturan terhadap orang lain sehingga membantu mereka mempertahankan kerja sama.

Penelitian ini memberi penjelasan mengapa anak-anak kecil kerap mengoceh dan memunculkan pertanyaan. Ini juga senjata bagi anak-anak supaya terhindar dari sikap putus asa.

"Mengadu sering dipandang sebagai perilaku tak diinginkan dari anak-anak. Namun, setidaknya ada beberapa keadaan di mana sikap ini dapat membuktikan seorang anak mengenali norma-norma sosial dan mereka peduli akan norma tersebut," kata salah seorang peneliti dari Virginia University, Amrisha Vaish, dilansir di Science Daily, Kamis (6/9).

Anak-anak mencoba memastikan orang lain mengikuti mereka memperhatikan norma yang berlaku. Jenis-jenis penegakan norma dan aturan ini umumnya dilihat sebagai kekuatan positif dalam kelompok sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement