REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola pengasuhan orang tua memengaruhi perkembangan anak-anak. Penelitian kembar identik “Minnesota Study of Twins Reared Apart” pada 1990 telah menemukan kesamaan dalam kecerdasan, religiusitas, minat, dan perilaku pada kembar identik yang menunjukkan komponen genetik yang kuat.
Namun dengan melihat kembar identik yang dibesarkan bersama, para peneliti juga menemukan perbedaan yang dikaitkan dengan pengalaman lingkungan. Misalnya, studi tahun 2004 yang dipimpin oleh Avshalom Caspi (yang sekarang menjadi profesor psikologi dan ilmu saraf di Duke University) menemukan bahwa perbedaan emosi ibu terhadap anak kembar identik berusia lima tahun juga memengaruhi perilaku mereka.
Dalam sebuah rekaman dari penelitian itu, melibatkan anak kembar yang lahir di Inggris dan Wales. Seorang ibu ada yang menggambarkan salah satu anaknya lebih patuh, pendiam, dan penyayang.
“Dalam keluarga, anak yang mengalami pengasuhan lebih hangat dan sensitif dari ibunya menunjukkan lebih sedikit masalah perilaku dan gejala depresi maupun kecemasan yang lebih sedikit," kata psikolog di University of Edinburgh, Jasmin Wertz, yang terus memantau anak kembar tersebut.
Karena identik secara genetis, tampaknya ada pengaruh lingkungan, khususnya perbedaan pola asuh yang dialami anak-anak. Studi ini menemukan sejumlah kemungkinan alasan ibu merespons secara berbeda anak kembar identiknya.
Hal itu termasuk fakta bahwa satu anak memiliki lebih banyak masalah kesehatan dibandingkan yang lain. Contohnya, anak pernah tinggal di NICU lebih lama. Pola pengasuhan lain yang tampaknya mengarah pada perbedaan pada kembar identik adalah stimulasi kognitif. Anak-anak yang menerima lebih banyak, akan lebih baik secara pendidikan dan disiplin.
Dilansir laman Washington Post, Rabu (25/1/2023), Wertz mengatakan, anak-anak yang didisiplinkan secara keras lebih mungkin mengembangkan masalah perilaku. Jadi, meskipun kembar identik, tetap dapat terlihat perbedaan minat, prestasi, dan kepribadian yang berbeda.