REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda mendengar soal seseorang yang kecanduan seks? Sebagian orang menilai kecanduan seks adalah gangguan yang bisa menganggu hubungan rumah tangga. Hanya saja ahli menjawab hal tersebut bukanlah masalah psikologis.
"Dari sudut pandang psikologi, belum masuk gangguan. Prinsip kami ketika kebiasaan seseorang sudah ganggu kehidupan sehari-hari atau menganggu orang lain misalnya dengan libido seksnya membuat pasangannya menjadi tertekan," ujar psikolog klinis dari Klinik Angsamerah, Inez Kristanti, M.Psi di Jakarta, Selasa (4/9).
Bila sudah menganggu kehidupan diri sendiri, apalagi pasangan barulah dia membutuhkan bantuan psikolog untuk segera mendapatkan penanganan. "Di situ butuh penanganan psikolog. Orang ini memiliki masalah yang merugikan diri sendiri dan orang lain," tutur Inez.
Ia juga menjelaskan seringkali dalam suatu hubungan misalnya antara suami dan istri, entah istri atau suami mengeluhkan pasangannya kecanduan seks atau sebaliknya. Namun, kondisi ini umumnya sebatas perbedaan ekspektasi.
"Saya temukan ternyata ekspektasi istri dan suami dalam hubungan berbeda. Suami ekspektasinya sekian sering, sementara istrinya sebaliknya, sehingga di mata istri, suaminya kecanduan. Sementara di mata suami, istrinya kurang bergairah," papar dia.
Penanganan kondisi ini biasanya dengan memperbaiki komunikasi antara kedua belah pihak. "Yang saya selesaikan adalah komunikasi antar pasangan. Saya maunya apa, dia maunya apa, seberapa sering. Ada yang namanya negosiasi. Hak saya ini, hak dia ini," tutur Inez.