REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Lingkungan tempat tinggal disinyalir memengaruhi risiko seorang perempuan mengidap kanker payudara. Kesimpulan itu terungkap dari penelitian yang dilakukan tim dari Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal) di Spanyol.
Riset berupaya menguak keterkaitan antara lingkungan tempat tinggal dengan kanker payudara yang merupakan penyebab kematian tertinggi pada perempuan. Temuan telah dipublikasikan dalam International Journal of Hygiene and Environmental Health.
Menurut studi, lingkungan tempat tinggal terbaik adalah yang dekat dengan ruang terbuka hijau. Para perempuan yang tinggal di dekat seperti kebun dan taman memiliki risiko kanker payudara lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak.
Tim peneliti menganalisis data 1.129 pasien kanker payudara dan 1.619 partisipan tanpa kanker payudara yang tinggal tersebar di 10 provinsi Spanyol. Para peneliti mewawancarai setiap peserta untuk mengumpulkan informasi yang akurat untuk dianalisis.
Sejumlah keterangan itu termasuk riwayat tempat tinggal sejak kecil, tingkat sosial ekonomi, faktor gaya hidup, dan aktivitas fisik. Data kedekatan kediaman peserta dengan ruang hijau, lahan pertanian, dan paparan polusi udara juga diperoleh dengan geo-coding.
Walaupun tinggal dekat dengan lahan hijau baik untuk para perempuan, ada fakta lain yang perlu disoroti. Peserta yang tinggal lebih dekat dengan lahan pertanian justru memiliki risiko kanker payudara lebih tinggi, tetapi penyebabnya tidak dijelaskan secara rinci.
Dengan kata lain, kedekatan rumah dengan lahan hijau alami masih dipengaruhi faktor lain yaitu karakteristik pemanfaatannya. Sementara, tidak ada hubungan yang ditemukan antara risiko kanker payudara dengan paparan polusi udara.
Sederet studi terdahulu menawarkan argumen bahwa risiko kanker berkaitan dengan tingkat aktivitas fisik dan pencemaran udara. Namun, peneliti ISGlobal Manolis Kogevinas mengatakan pihaknya tidak menjumpai kecenderungan yang sama.
"Kami percaya ada mekanisme lain yang memainkan peran, termasuk tingkat stres yang lebih rendah di antara orang-orang yang tinggal dekat dengan ruang hijau," kata Kogevinas, dikutip dari laman Malay Mail Online.