REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ariana Grande mengutarakan dampak serangan teror Manchester tahun lalu terhadap kondisi psikisnya. Bintang pop tersebut baru saja turun dari panggung di pada 22 Mei tahun lalu saat sebuah bom bunuh diri meledak di area sekitar konsernya. Peristiwa ini memakan korban jiwa sedikitnya 22 orang dan 59 orang korban luka. 

Pada peluncuran album keempatnya yang berjudul Sweetener pekan ini, Ariana mengumumkan bahwa dia mendedikasikan satu lagu di album terbarunya untuk mengenang dan menghormati para korban, dilansir NME. Lagu berjudul Get Well Soon tersebut merupakan lagu penutup di album ini.

Berdurasi 5 menit 22 detik, Get Well Soon diakhiri dengan 40 detik tanpa suara. Waktu hening ini bertujuan membawa para pendengar mengingat kembali para korban teror. 

Menurut Ariana, makna dibalik lagu tersebut yaitu mengajak orang-orang untuk saling membantu melalui masa sulit dan penuh kecemasan. "Saya hanya ingin melakukan sesuatu yang bisa membuat orang lain merasa baik-baik saja, bahwa mereka tidak sendirian," ujar Ariana.

Ariana juga menambahkan bahwa dia ingin memberikan pelukan kepada para penggemar lewat musiknya. Meski terdengar konyol, Ariana benar-benae ingin melakukan hal itu. 

Terkait keputusannya untuk melanjutkan tur pasca-teror, Ariana mengatakan ini salah satu cara membuktikan kepada para teroris bahwa dia dan masyarakat tidak takut. Meski pada kenyataannya kekhawatiran dan ketakutan itu tetap ada.

"Teroris ingin melihat kita ketakutan, jika benar-benar ketakutan maka mereka akan menang," kata Ariana.

Ikuti Whatsapp Channel Republika