REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kucing peliharaan di rumah cenderung sulit dilatih, tidak seperti anjing yang lebih mudah diajari beberapa trik. Begitu pula soal penamaan, tidak jarang kucing enggan menoleh saat namanya dipanggil oleh sang majikan.
Sikap tak acuh demikian memang menjadi sifat dasar hewan domestik tersebut. Namun, menurut dokter hewan asal Vancouver, Kanada, dr Uri Burstyn, bisa jadi itu karena pemilik kucing memberikan nama yang kurang tepat.
"Nama terbaik yang sesuai diberikan untuk kucing adalah yang berakhiran bunyi "ee" (dalam bahasa Inggris). Kucing juga cenderung lebih merespons suara bernada tinggi," kata Burstyn.
Apabila dikonversi dalam bahasa Indonesia, vokal "ee" serupa dengan pengucapan huruf vokal "ii". Dalam sebuah video, Burstyn mencontohkan dua respons berlainan ketika dia memanggil seekor kucing dengan dua nama berbeda.
Pertama, dia memanggil kucing dengan nama Lancelot yang disebutnya bukan pilihan tepat. Kucing lebih merespons ketika nama Lancelot diubah menjadi lebih singkat yaitu Lancey (dibaca "Lensi" dalam pengucapan bahasa Indonesia).
Sebenarnya, rahasia kucing menoleh ada pada nada tinggi yang digunakan ketika nama berakhiran "ii" disebut. Hal itu berkaitan dengan suara melengking bernada tinggi yang dimiliki sebagian besar mangsa alami kucing seperti tikus dan burung.
"Posisi telinga kucing yang berdekatan membuat mereka mendengar suara bernada tinggi jauh lebih baik daripada suara bernada rendah," kata dia, dikutip dari laman Metro.