REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Ariana Grande menangis ketika dia diwawancara TMZ soal bom Manchester yang terjadi Mei 2017 silam. Seperti diketahui, bom itu meledak tepat saat Ariana Grande menyelesaikan konsernya di Manchester Arena, Inggris.
Ariana ditanya soal lagu "Get Well Soon" dari album terbarunya "Sweetener" pada acara Ebro show di Radio 1 pada Jumat (17/8). Ia ditanya apakah lagu itu ada hubungannya dengan teror serangan tahun lalu.
Penyanyi itu langsung diselimuti emosi namun berhasil menahannya. Ariana mengatakan, lagu itu memang dimaksudkan untuk memberi pelukan pada semua orang.
Dia mengakui, dia sangat terpengaruh oleh insiden yang traumatis di Manchester itu. "Rasanya semua orang terpengaruh secara permanen oleh kejadian sial itu, itu seperti cara pandang. Itu mengubah segalanya, sedikit banyak mengubah hidupmu," katanya.
Ariana mengatakan dia mencoba untuk tak takut demi para fansnya meskipun sesungguhnya dia takut. Dia mengaku merasa ketakutan saat harus bepergian dan benci dengan adanya keamanan ekstra yang harus disewanya untuk menjaganya supaya merasa aman.
Sebanyak 22 orang terbunuh di bom Manchester. Kurang dari sebulan kemudian, Ariana bersama Justin Bieber, Miley Cyrus dan Liam Gallagher menggelar konser "One Love" di Manchester untuk mengormati para korban.