REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian dari Harvard TH Chan Public School of Health menemukan fakta baru. Studi mengatakan bahwa para pria yang rutin menggunakan celana boxer cenderung memiliki sperma lebih banyak dan berkualitas daripada pengguna celana dalam ketat. Hal tersebut diungkapkan para peneliti di dalam jurnal Human Reproduction.

Laman Time melaporkan, berdasarkan studi seharusnya para laki-laki bisa mengubah cara berpakaiannya. Profesor Nutrisi dan Epidemiologi dari Fakultas Kedokteran Harvard Jorge Chavarro mengatakan, apabila seorang pria tengah berusaha menjadi ayah maka ini bisa menjadi salah satu solusi. "Ini bisa menjadi salah satu bentuk usaha dalam meningkatkan jumlah sperma," kata Chavarro.

Berdasarkan siklus produksi sperma, ada waktu sekitar tiga bulan untuk beradaptasi dengan celana boxer. Penelitian dilakukan berdasarkan data dari 656 pria. Mereka merupakan laki-laki yang sudah berpasangan dan sedang menjalani program infertilitas di Rumah Sakit Umum Massachusetts pada 2000-2017.

Baca juga: Testosteron Buat Pria Suka Kemewahan

Dalam penelitian para pria menjawab pertanyaan tentang kebiasaan hidup, termasuk penggunaan celana dalam. Mereka juga diminta memberikan sampel air mani untuk analisis, dan beberapa menggunakan sampel darah serta hormon. Para peneliti kemudian membandingkan hasil antara air mani, darah, dan hormon dengan kebiasaan hidup.

Dari hasil penelitian diperoleh, sebanyak 53 persen pria terbiasa menggunakan boxer. Mereka para pemakai boxer mempunyai kualitas sperma 25 persen lebih tinggi dibandingkan yang memakai celana dalam ketat. Kemudian jumlah sperma 17 persen lebih banyak, dan 33 persen sperma motil.

Perbedaan yang dirasakan para pria, menggunakan boxer memang lebih disukai. Memakai boxer ternyata bisa meningkatkan suhu skrotum yang dikenal sebagai penghalang produksi sperma. Perubahan suhu ternyata berdampak pada produksi sperma.

Ikuti Whatsapp Channel Republika