Selasa 31 Jul 2018 09:08 WIB

Mengatur Jam Psikologis Berguna Atasi Mood Swing

Bangun lebih pagi buat tubuh memproduksi hormon yang menjaga dari depresi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Wanita tersenyum.
Foto: Republika/Prayogi
Wanita tersenyum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernah bertanya-tanya mengapa Anda merasa sedih, bahagia, dan malas secara bergantian dalam jam-jam tertentu? Suasana hati yang lekas berubah alias mood swing itu ternyata berhubungan dengan pola aktivitas harian.

Suasana hati yang naik turun memang disebabkan oleh dua bahan kimia utama dalam tubuh, yaitu hormon 'stres' kortisol dan hormon 'bahagia' serotonin. Tidak hanya itu, ternyata ada banyak faktor lain seperti kadar gula darah dan nutrisi yang diasup.

Daniel Pink, penulis buku When-The Science of Timing, mengatakan bahwa gabungan faktor pemicu suasana hati itu cukup sulit diuraikan. Untuk mengatasi mood swing, dia menganjurkan cara mudah yaitu dengan mengatur jam psikologis.

"Suasana hati dan kemampuan kognitif kita tidak mungkin tetap sama sepanjang hari. Mereka berubah dalam cara yang dapat diprediksi dan terkadang ekstrem. Ada waktu yang tepat untuk melakukan segalanya," ungkapnya, dikutip dari laman Daily Mail.

Baca juga: Cara Depresi Pengaruhi Fisik Tubuh

Dia menyarankan bangun sepagi mungkin, karena hormon yang diproduksi tubuh pada pagi hari membuat pikiran lebih tajam dan terfokus. Sejumlah studi juga mengungkap bahwa perempuan yang terjaga lebih awal memiliki tingkat depresi yang lebih rendah.

Jangan lewatkan sarapan yang mengandung nutrisi sehat untuk membuat mood menjadi lebih baik sepanjang hari. Berjalan selama 30 menit di pagi hari cukup penting guna mengimbangi negativitas. Paparan sinar matahari akan 'memberi tahu' otak untuk berhenti memproduksi hormon tidur melatonin.

 

Pink berujar, olahraga selama dua puluh menit di pagi hari dapat membuat suasana hati membaik selama 12 jam. Ketika stres dan emosi negatif mulai mengambil alih menjelang siang, ambil napas dalam-dalam, beri jeda, lalu embuskan perlahan-lahan.

Pada jam-jam selanjutnya, siapkan pembangkit mood ketika suasana hati mulai memburuk. Hal yang bisa dicoba adalah mengemil, mendengarkan musik, minum secangkir kopi, membuat daftar rencana, menuliskan hal yang patut disyukuri, atau membiarkan tubuh rehat sejenak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement