REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Teh merupakan salah satu minuman yang paling banyak digemari, minuman ini juga diklaim memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Dalam seduhan teh mengandung kafein, fluoride, dan flavonoid.
Sebuah penelitian mencatat bahwa minum tiga cangkir teh secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 11 persen. Tetapi tahukah Anda bahwa konsumsi teh yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan seseorang.
Dilansir dari laman Times of India Sabtu (28/7), Baik teh hijau dan cokelat memiliki 40 miligram kafein per cangkir, menurut Brown University. Dan ., yang dapat menyulitkan Anda berkonsentrasi, membuat gelisah, merasa gugup atau mengganggu pola tidur.
Tanin, senyawa kimia dalam teh dikatakan mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak. Laporan dari Colorado State University mengatakan, teh dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menyerap zat besi hingga 60 persen. Untuk vegetarian yang tetap tidak mengonsumsi banyak zat besi, minum terlalu banyak teh dapat meningkatkan risiko mengembangkan kekurangan zat besi.
Selain itu, teh dapat mengganggu cara kerja beberapa obat jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Jika Anda seorang pencinta teh dan disarankan untuk mengikuti perawatan, mintalah izin dari dokter jika Anda dapat minum teh.
Efektivitas beberapa antibiotik dapat ditingkatkan jika Anda minum teh, sebut sebuah penelitian yang dilakukan di University of Maryland Medical Center. Namun teh juga dapat mengurangi efektivitas beberapa obat seperti MAOI, obat kemoterapi, kontrasepsi oral dan clozapine.
Pada studi yang berbeda, memiliki pemikiran yang berbeda tentang hal ini. Sementara beberapa mengatakan dua hingga empat cangkir dalam sehari adalah normal, ada orang lain yang mengklaim batas atas sebagai 10 cangkir per hari. Rata-rata, tiga hingga lima cangkir teh dalam sehari akan baik-baik saja bagi tubuh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
