Jumat 27 Jul 2018 10:30 WIB

Pengaruh Usia dengan Kuantitas Tidur

Semakin menua pola tidur cenderung berubah dan jam tidur semakin sedikit.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pria tertidur/ilustrasi
Foto: pixabay
Pria tertidur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuantitas dan kualitas tidur seseorang semakin berkurang seiring pertambahan usia. Semakin menua, pola tidur orang tua, khususnya lansia semakin berubah dan jam tidurnya semakin sedikit.

Banyak penelitian dilakukan untuk menemukan fenomena menarik ini. Mulai sejak bayi, tidur mengisi 70 persen aktivitas sehari-hari. Pola itu kemudian berubah seiring pertumbuhan panjang dan volume tubuh. Saat dewasa, seseorang justru lebih sedikit tidur, sekitar tujuh hingga sembilan jam semalam. Ini biasanya dialami saat usia 20 tahunan.

Sebuah penelitian terbaru diterbitkan dalam Journal of Brain membandingkan sekelompok neuron disebut nukleus preoptik ventrolateral dari hipotalamus. Penelitian ini melibatkan 45 orang tua dengan usia rata-rata 89,2 tahun. Sebanyak 12 orang dari mereka menderita alzheimer.

Inti preoptic ventrolateral diketahui bertanggung jawab mengatur kemampuan tidur seseorang. Lesi pada area ini bisa memicu insomnia. Gainin neuropeptide terbentuk di hipotalamus dan memberitahu otak seberapa banyak seseorang harus tidur.

"Seseorang yang alzheimer memiliki lebih sedikit neuron inti gainin," tulis penelitian tersebut, dilansir dari Daily Health Post, Jumat (27/7).

Peneliti memperkirakan ada lima juta orang tua menderita alzheimer atau demensia. Satu dari tiga lansia meninggal karena demensia. Pada 2050, jumlahnya bisa tiga kali lipat lebih banyak.

Kematian akibat demensia meningkat 68 persen sejak 2000. Demensia sampai saat ini tak dapat disembuhkan total, namun ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah perkembangannya, salah satunya adalah tidur nyenyak.

Tidur berkualitas sangat penting untuk fungsi otak normal dan sehat. Ketika tidur, otak yang memerah akibat cairan serebrospinal menarik racun yang  telah terakumulasi di kepala selama beraktivitas di siang hari.

Beberapa racun sejak lama dikaitkan dengan perkembangan gangguan neurologis, termasuk alzheimer. Ini sama seperti jika Anda tidak mandi, sisa-sisa minyak akan berkumpul di tubuh Anda dan menimbulkan bau tak sedap. Meski demikian, Anda tak perlu takut menua. Kunci sebenarnya adalah menjaga kesehatan sejak usia muda, sehingga Anda tidak mudah terserang demensia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement