Sabtu 21 Jul 2018 13:21 WIB

Ini Bahaya Telepon Genggam untuk Daya Ingat

Bahaya ditimbulkan dari gelombang elektromagnetik frekuensi radio telepon genggam

Telepon genggam (ilustrasi)
Foto: axegreen31.blogspot.com
Telepon genggam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Seringnya penggunaan telepon genggam dapat mengakibatkan turunnya kinerja ingatan di bagian tertentu otak. Menurut beberapa peneliti, penurunan daya ingat ini akibat ladang elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) selama penggunaan telepon genggam.

Di dalam satu studi baru yang dilakukan oleh ilmuwan di Swiss Tropical and Public Health Institute (Swiss TPH), para peneliti mendapati bahwa apa yang disebut penampilan ingatan figural, atau kemampuan untuk mengingat bentuk-bentuk abstrak, dapat memburuk jika otak sering terpapar RF-EMF.

Para peneliti memiliki data dari lebih 700 remaja dari Switzerland, yang berbahasa Jerman selama 12 bulan. Studi itu mengikuti perkembangan temuan dari studi 2015, dengan dua kali ukuran sampel dan keterangan lebih akhir mengenai penyerapan RF-EMF pada otak remaja selama jenis penggunaan piranti komunika nir-kabel yang berbeda.

Itu adalah studi epidemiologi pertama di dunia yang memperkirakan dosis gabungan RF-EMF pada remaja. "Buktinya jelas bahwa radiasi memiliki dampak penting pada separuh otak kanan, tempat ingatan figural berada, di kalangan remaja yang memegang telepon genggam di telinga kanan ketika melakukan percakapan. Pengiriman pesan teks atau berselancar di Internet tak memiliki dampak mencolok," kata hasil studi tersebut.

Hasil studi itu juga menambahkan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan pentingnya penelitian dan untuk mengeluarkan faktor lain. Penyelidikan tersebut direncanakan disiarkan pada 23 Juli di jurnal kajian Environmental Health Perspectives.

Meskipun Swiss telah mengubah alokasi frekuensi pada 2017 untuk membersihkan jalan buat 5G, atau generasi kelima telepon genggam nir-kabel, pengeritik telah memperingatkan bahwa itu bisa buruk buat kesehatan manusia, sebab frekuensi 5G dirancang bahkan menggunakan frekuensi radio yang lebih tinggi daripada 4G.

Para peneliti dari kelompok Doctors for Environmental Protection, yang berpusat di Basel, telah memperingatkan bahwa gelombang sangat pendek 5G akan diserap oleh kulit yang sudah terpajan dampak berbahaya radiasi ultra-violet, dan 5G dapat menimbulkan resiko tambahan kanker.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement