Kamis 19 Jul 2018 16:36 WIB

Serangan Jantung Makin Mengintai Perempuan Hamil

Sepanjang 2002 hingga 2014 terjadi peningkatan risiko serangan hingga 25 persen

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perempuan hamil (ilustrasi)
Foto: Dailymail
Perempuan hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hati-hati bagi wanita yang sedang hamil untuk terkena serangan jantung. Dalam sebuah penelitian baru, jumlah wanita yang mengalami serangan jantung selama kehamilan, persalinan, atau dalam minggu-minggu setelah kelahiran tampaknya meningkat. 

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Mayo Clinical Proceedings mencoba mengamati lebih dari 49 juta kelahiran. Di antara wanita yang melahirkan, 1.061 mengalami serangan jantung ketika akan persalinan dan selama persalinan, 922 mengalami serangan jantung selama kehamilan mereka, dan 2.390 wanita mengalami serangan jantung setelah melahirkan.

Secara keseluruhan, risiko terkena serangan jantung relatif rendah. Namun, risikonya meningkat 25 persen dari 2002 hingga 2014. Peneliti menyatakan penemuan ini sangat mengkhawatirkan.

Di antara wanita yang mengalami serangan jantung selama atau segera setelah kehamilan, angka kematian di rumah sakit adalah 4,5 persen. Menurut para peneliti, angka tersebut sangat tinggi, mengingat wanita usia subur dianggap berisiko rendah untuk serangan jantung.

"Meskipun serangan jantung pada wanita muda jarang terjadi, waktu selama dan segera setelah kehamilan adalah periode yang sangat rentan di mana penyakit jantung mungkin kedok," kata penulis studi dan ahli jantung intervensi dan asisten profesor kedokteran di NYU Langone Health Dr. Nathaniel Smilowitz, dikutip dari Time, Kamis (19/7).

Masih belum jelas alasan apa di balik peningkatan masalah jantung selama dan setelah kelahiran. Hanya saja, peneliti berspekulasi ada beberapa alasan yang berkontribusi.

Lebih banyak wanita yang memiliki anak di kemudian hari, dan wanita yang lebih tua lebih berisiko untuk serangan jantung daripada wanita yang lebih muda. Dibandingkan dengan wanita hamil berusia 20-an, wanita hamil berusia 35 hingga 39 tahun memiliki risiko serangan jantung lima kali lebih besar. Risikonya bahkan lebih tinggi untuk wanita di atas 40 tahun.

"Semua wanita harus mengetahui faktor risiko kardiovaskular mereka, seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas, dan bekerja dengan dokter mereka untuk mengendalikan faktor-faktor ini sebelum atau awal selama kehamilan," kata Smilowitz.

Penyakit seperti obesitas dan diabetes, yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, juga jauh lebih tinggi daripada dibandingkan beberapa tahun lalu. Bagian dari peningkatan mungkin juga karena deteksi serangan jantung dan pengumpulan data yang lebih baik.

"Wanita yang hamil, atau baru saja melahirkan, yang mengalami nyeri dada atau terbakar harus mengenali tanda-tanda peringatan ini dan dievaluasi oleh dokter mereka," kata Smilowitz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement