Selasa 10 Jul 2018 12:14 WIB

Menonton Piala Dunia Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Studi menyebut insiden serangan jantung meningkat selama final Piala Dunia.

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Pendukung tim Rusia menonton dengan penuh kecemasan saat Rusia melawan Kroasia, (7/7), di St Petersburg, Rusia.
Foto: EPA
Pendukung tim Rusia menonton dengan penuh kecemasan saat Rusia melawan Kroasia, (7/7), di St Petersburg, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menonton Piala Dunia dengan ketegangan ternyata bisa membawa dampak lain selain bertengkar karena adu mulut. Salah satu contohnya dialami legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona.

Pria berusia 57 tahun tersebut dikabarkan mengalami tekanan darah tinggi setelah menyaksikan pertandingan Nigeria melawan Argentina. Ia melontarkan banyak sumpah serapah, mungkin disebabkan gol dari Marcos Rojo di menit 86 yang membawa Nigeria lolos.

Kabar lain seputar menonton piala dunia juga datang dari perangkat jam tangan pintar Apple. Para pengguna Apple Watches menerima notifikasi peringatan lonjakan denyut nadi ketika mereka menunggu adu pinalti. Kabar mengejutkan lain kemudian datang dari Mesir. Seorang komentator bola Mesir dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung setelah negaranya kehilangan pertandingan terakhir Piala Dunia melawan melawan Arab Saudi.

Sementara itu, seorang pendukung Cina berusia 56 tahun dari Jerman menderita serangan jantung di Hubei. Ia menderita serangan jantung setelah menyaksikan kehilangan kejutan dari timnya pada 17 Juni lalu. Beruntung kondisinya stabil setelah dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Gurita Peramal Piala Dunia Berakhir Jadi Sashimi

Pertanyaan muncul, apakah serangan jantung terjadi akibat pertandingan Piala Dunia? Sebuah penelitian yang tercatat di Canadian Journal of Cardiology menemukan bahwa denyut nadi meningkat 75 persen saat menonton pertandingan hoki di televisi, dan naik 110 persen saat menyaksikannya langsung.

Tekanan darah yang tiba-tiba meningkat bukan satu-satunya kekhawatiran yang perlu diperhatikan para penggemar bola. Selain penelitian di Kanada, sebuah studi di Brasil yang dilakukan selama empat musim Piala Dunia menunjukkan bahwa insiden serangan jantung meningkat selama pertandingan final. Seorang Konsultan Ahli Jantung dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura Dr Dinesh Nair mengatakan, kondisi kian memuncak ketika Brasil melawan negara lain.

Di Jerman, 47 persen dari sekitar 4 ribu pasien dirawat karena serangan jantung ketika tim Jerman bermain di Piala Dunia 2006. Studi dari New England Journal of Medicine (NEJM) tersebut mengatakan, para pasien memiliki riwayat penyakit jantung koroner.

"Penelitian NEJM menyebutkan, menonton pertandingan Piala Dunia menekan lebih dari dua kali lipat risiko kardiovaskular," ujar Nair. Inggris juga mengalami hal serupa. Penerimaan pasien serangan jantung meningkat selama Piala Dunia 1998. Bahkan jumlahnya naik 25 persen ketika Inggris harus adu pinalti dengan Argentina, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (10/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement