Kamis 21 Jun 2018 09:45 WIB

Janet Jackson Depresi Akibat Rendah Diri

Masa hidup paling sulit dialami Janet ketika berusia 30-an.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Janet Jackson
Foto: EPA
Janet Jackson

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penyanyi Janet Jackson mengungkapkan perjuangan panjangnya melawan depresi. Gangguan mental tersebut dialami Jackson akibat akumulasi rasa rendah diri serta pengalaman rasisme dan seksisme semasa kecil.

Rahasia itu dia beberkan di edisi terbaru majalah Essence yang selalu mengulas profil sosok perempuan keturunan Afrika-Amerika. Menurut Jackson, pemicu depresi tersebut sangat kompleks dan saling berjalin.

"Perjuangan yang intens, saya bisa sangat lama menganalisis sumbernya. Kondisi itu menakutkan, tetapi syukurlah saya menemukan cara untuk melaluinya," ujar perempuan yang kini berumur 52 tahun itu.

Masa yang dianggap Jackson paling sulit adalah periode ketika dia berusia 30 tahunan. Kala itu,Jackson harus menghadapi banyak kejadian tidak menyenangkan yang membuatnya merasa berada pada titik terendah.

Meski demikian, adik perempuan mendiang Michael Jackson tersebut tetap produktif berkarya dan tampil di berbagai panggung. Album terakhir yang dia rilis adalah Unbreakable (2015), tujuh tahun setelah karya album terakhirnya, Discipline.

Pelantun lagu "Rhythm Nation" itu mengaku menemukan sumber kebahagiaan ketika melahirkan putra pertamanya, Eissa, tahun lalu. Tak lama setelah kelahiran tersebut, Jackson mengumumkan perceraian dengan suaminya, Wissam Al Mana.

Essence mengumumkan bahwa Jackson menjadi bintang utama festival yang dihelat majalah tersebut bulan depan di New Orleans, Amerika Serikat. Pada bulan yang sama, dia juga akan tampil di festival musik Panorama, New York, dikutip dari laman Malay Mail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement