Jumat 08 Jun 2018 07:53 WIB

RS Mata Primasana Sediakan Layanan BPJS untuk Retina

Proses rujukan RS Mata Primasana lebih mudah karena rumah sakit tipe C

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Retina mata/ilustrasi
Retina mata/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- RS Mata Primasana Tanjung Priok resmi menjalin kerjasama dengan BPJS untuk menyediakan layanan kesehatan mata, khususnya terkait masalah retina. Kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan mata masyarakat.

"Memang angka rujukan untuk retina ke RSCM cukup tinggi, jadi kami sendiri di Jakarta Utara membtuhkan satu rumah sakit yang dapat melayani," terang Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Utara Gregorius Virgianto saat ditemui di RS Mata Primasana Tanjung Priok, Jakarta.

Salah satu masalah terkait retina yang cukup banyak ditemukan adalah ablasio retina regmatogen. Ablasio retina regmatogen merupakan kondisi emergensi di mana struktur neurosensori retina terlepas dari struktur penunjang di bawahnya. Pasien harus ditangani dalam satu pekan untuk menghindari risiko kebutaan.

Selama ini yang menjadi masalah, biaya prosedur operasi retina cukup tinggi sehingga tidak semua pasien mampu menjangkaunya. Di sisi lain, selama ini hanya ada satu rumah sakit rujukan nasional untuk operasi retina dengan BPJS, yaitu RSCM.

"Antrian di RSCM setahu saya sampai tiga bulan untuk penanganan retina, waiting list-nya cukup panjang," ungkap Gregorius.

Gregorius berharap jalinan kerjasama dengan RS Mata Primasana Tanjung Priok ini dapat membantu mengurai antrian operasi retina yang ada di RSCM saat ini. Kerjasama ini juga dinilai dapat mempermudah proses merujuk pasien yang berasal dari puskesmas atau rumah sakit tipe D untuk mendapatkan layanan operasi retina.

Gregorius mengatakan proses merujuk pasien dari puskesmas atau rumah sakit tipe D langsung ke rumah sakit tipe A seperti RSCM cukup sulit. Proses merujuk pasien ke RS Mata Primasana Tanjung Priok dinilai lebih mudah karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe C.

"Jadi dengan adanya rumah sakit ini, saya berharap bisa mengurai antrian di sana (RSCM) dan meningkatkan pelayanan untuk kesehatan mata, khususnya retina," jelas Gregorius.

Direktur RS Mata Primasana Tanjung Priok dr Cosmos O Mangunsong SpM berharap kehadiran RS Mata Primasana dapat semakin mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses layanan kesehatan mata yang mumpuni. Cosmos menegaskan pasien BPJS Kesehatan akan dilayani dengan teknologi kedokteran terkini dan mutakhir seperti halnya di rumah sakit swasta.

Beberapa fasilitas terkini yang dimiliki RS Mata Primasana Tanjung Priok adalah Teknologi Foto Fundus Retina dan Scan Retina dengan Optical Coherrent Tommography (OCT)."Kita tidak boleh membeda-bedakan layanan BPJS dan layanan biasa, harus sama," terang Cosmos.

Cakupan layanan pengobatan gratis yang diberikan BPJS Kesehatan antara lain berobat jalan, rawat inap dan operasi. RS Mata Primasana Tanjung Priok juga menerapkan konsep One Stop Service sehingga pasien yang mengalami gangguan kesehatan mata bisa mendapatkan pelayanan di satu tempat tanpa harus mendapat rujukan ke rumah sakit lain.

"Kami di sini hadur dengan bantuan kerjasama dari JEC Eye Hospital untuk bisa mengakomodir kebutuhan layanan kesehatan retina di masyarakat yang nantinya akan disupport penuh BPJS Kesehatan," jelas Cosmos.

RS Mata Primasana Tanjung Priok juga tidak hanya memberikan layanan kesehatan BPJS untuk masalah retina saja. Pasien juga bisa mendapatkan akses layanan kesehatan BPJS untuk masalah kesehatan mata lain, contohnya katarak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement