Jumat 18 May 2018 12:52 WIB

Efek Samping Diet Keto

Pola makan keto mengubah toleransi alkohol tubuh.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Ada beragam metode diet, salah satunya adalah diet keto.
Foto: Pixabay
Ada beragam metode diet, salah satunya adalah diet keto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet keto tiba-tiba menjadi sangat populer hingga hampir semua orang mengikutinya. Memang menyenangkan mendengar orang mulai memberlakukan hidup sehat, namun sudahkah mengenali efek samping dari diet tersebut?

Pengikut cara diet keto semakin hari semakin banyak. Apalagi, peraturannya cukup mudah dengan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.

Cara tersebut seperti memecah kebiasaan makan seseorang yang biasanya tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Diet keto coba menunjukkan kalau lemak tidak selalu jahat dan bisa memberikan manfaat pada bentuk tubuh.

Diet keto pun telah melahirkan beberapa kisah sukses yang membuat banyak orang mengekornya. Namun ternyata cara ini memiliki efek samping yang perlu diperhatikan.

Biasanya masalah sembelit dan bau mulut sering diungkapkan, dan ternyata diet ini dapat mengubah toleransi alkohol dan membuat mudah mabuk sangat cepat.

Pemilihan pola makan sangat bergantung pada gaya hidup. Penggemar minuman keras tidak disarankan memilih diet keto karena cepat membuat mabuk.

Alasannya adalah ketika mengurangi karbohidrat dari jumlah konsumsi harian, simpanan glikogen dari tubuh berkurang. Persediaan glikogen yang habis membuat lebih rentan terhadap mabuk.

Penjelasan singkatnya, ketika tubuh dalam kondisi ketosis, kurangnya glikogen membuat alkohol ke hati pada tingkat yang jauh lebih tinggi. Kondisi itu diubah menjadi asetaldehida untuk mengaktifkan metabolisasi lebih cepat dan hal ini meningkatkan kemungkinan keracunan, dikutip dari Times of India, Jumat (18/5).

Diet keto bekerja dengan mengalihkan tubuh menggunakan cadangan gula atau glikogen dan lemak yang mengikat air sebagai bahan bakar utama. Sehingga diet ini menghasilkan penurunan berat badan dalam jumlah besar dan waktu yang singkat.

Pakar namun menyarankan diet ini sebaiknya dilakukan jangka pendek. Antara dua hingga tiga minggu, paling lama tiga bulan.

Setelah mencapai penurunan berat badan disarankan menganut pola makan sehat. Yaitu konsumsi karbohidrat dengan indeks gula darah rendah seperti nasi merah, roti gandum, buah dan sayur.

Diet Ketogenik terkenal dengan slogan 'diet high in protein and fat, very low in carbohydrate'. Pengurangan asupan karbohidrat menyebabkan tubuh memproduksi benda katon dan dalam status metabolik yang disebut ketosis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement