Rabu 02 May 2018 12:11 WIB

Novelis Risa Saraswati Kontrak Mati dengan MD Pictures

Sebanyak 13 buku Risa sudah dikontrak untuk diangkat ke layar perak.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Para pemain dan sosok di balik layar film Ananta.
Foto: Republika/Christiyaningsih
Para pemain dan sosok di balik layar film Ananta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pecinta kisah-kisah horor pasti tidak asing dengan nama Risa Saraswati. Wanita berusia 33 tahun ini tergolong sebagai penulis produktif karena telah melahirkan belasan novel bergenre horor. Danur adalah salah satu karyanya yang sudah diadaptasi menjadi film.

Danur bahkan mencatatkan diri sebagai box office karena sukses menyedot jutaan penonton. Menurut bos MD Pictures Manoj Punjabi, film Danur berhasil membukukan angka 2,5 juta penonton. Raihan ini tentu menggembirakan karena berhasil menembus angka keramat satu juta penonton yang selama ini dipandang sebagai tolok ukur kesuksesan sebuah film di Tanah Air.

Tak lama lagi, karya Risa Saraswati lain yang berjudul Ananta Prihadi juga bisa dinikmati dalam bentuk film berjudul Ananta. Film Ananta yang juga dibesut MD Pictures ini akan mulai diputar di bioskop besok (3/5).

Berbeda dari karya lain yang mengangkat kisah misteri, kali ini Risa banting setir dengan mengusung cerita cinta di novel Ananta Prihadi. "Kita sudah kontrak mati dengan novel-novel Risa Saraswati," seloroh Manoj saat pemutaran perdana Ananta pada Senin (30/4) lalu.

Pernyataan itu dilontarkan karena menurut Manoj banyak novel-novel Risa Saraswati yang akan menyusul diadaptasi menjadi film. "Tunggu saja kejutan-kejutan dari kami," imbuhnya. Menanggapi hal tersebut, Risa hanya tersenyum. Baginya istilah 'kontrak mati' terlalu berlebihan. Namun ia tak menampik sebagian besar bukunya memang sudah dikontrak MD Pictures.

"Dari 16 buku saya 13 di antaranya sudah dikontrak," ungkap Risa. Lalu setelah film horor yang diangkat dari novelnya menjadi box office, adakah beban yang membayanginya ketika menyodorkan kisah cinta? Ternyata tidak. Bagi Risa, novel yang diadaptasi menjadi film sudah merupakan kepuasan puncaknya.

"Semua proyek film dari buku saya tidak menjadi beban. Diangkat ke layar lebar saja sudah sebuah anugerah dan kepuasan saya ada di titik ini. Selebihnya tergantung orang-orang dan rumah produksi," kata Risa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement