Rabu 25 Apr 2018 07:34 WIB

Perhatikan 3 Hal Ini Sebelumnya Biarkan Anak Bereksplorasi

Eksplorasi mendukung tumbuh kembang anak.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Orang tua perlu menyiapkan anak agar mau bereksplorasi dengan lingkungannya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Orang tua perlu menyiapkan anak agar mau bereksplorasi dengan lingkungannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para orang tua perlu memberikan ruang kepada anak untuk dapat bereksplorasi. Namun, sebelum mengizinkannya, ada baiknya para orang tua memperhatikan beberapa hal.

Psikolog Anak Dra. Ratih Ibrahim, MM mengatakan, sebelum berkata boleh kepada anak, orang tua harus yakin bahwa si kecil akan terlindungi. Ini akan membuat ibu dan ayah percaya diri untuk mengatakan iya, atau boleh kepada anak agar ia dapat bereksplorasi.

"Tips berkata iya boleh, pertama pastikan si kecil akan aman, si kecil siap dan orang tua harus terlibat," kata Dra. Ratih Ibrahim di Jakarta, Selasa (24/4).

Keterlibatan aktif ibu dan ayah memegang peran penting saat mendampingi si Kecil melakukan eksplorasi pertamanya. Eksplorasi merupakan bagian dari tugas perkembangan si Kecil. Ia membutuhkan ruang yang aman dan kaya untuk berkesplorasi, sesuai dengan usia perkembangannya.

Penelitian menunjukkan, eksplorasi mendukung tumbuh kembang anak. Melalui eksplorasi, anak memiliki kesempatan belajar lebih besar untuk menambah kemampuan motoriknya dan melatihnya lebih percaya diri.

"Momen paling pertama anak dimulai dari pengalaman eksplorasi melalui dari apa yang mereka lihat, dengar, sentuh, cium dan rasakan yakni momen luar biasa penting. Atau the moment of truth, bagi perkembangan seluruh aspek kecerdasan si kecil yang kemudian menjadi pondasi pembentukan karakternya kelak," ujar Ratih.

Saat memasuki usia emas pada lima tahun, seorang anak harus dapat membentuk pondasi yang baik. Dra Ratih Ibrahim mengatakan, pondasi perlu dibentuk dengan bagus agar menjadi kuat.

Terdapat tiga bekal utama untuk membuat pondasi dari seorang anak yang dapat dilakukan oleh orang tua. "Tiga bekal utama untuk pondasi anak, yaitu cinta dari bunda dan ayah, kecukupan nutrisi dan stimulasi," kata Dra. Ratih.

Ia melanjutkan, tiga bekal tersebut harus diberikan secara bersamaan, tidak dapat dilakukan hanya satu hal saja. "Semua satu paket, tidak bisa dipecah, kalau nutrisi saja yang dikasih, tapi cinta nggak, maka akan gede di badan saja, tapi ruhnya kosong," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement