Selasa 17 Apr 2018 08:40 WIB

Peneliti: Pasta tak Bikin Gemuk

Pasta tidak mempengaruhi kenaikan berat badan.

Rep: Farah Nabila Noersativa/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sepiring pasta
Foto: pexels
Sepiring pasta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabar baik bagi penyuka pasta dan tak ingin gemuk. Para peneliti di dunia mengatakan pasta bukanlah menjadi salah satu bahan makanan dari karbohidrat yang dihindari untuk menurunkan berat badan.

Dilansir dari Reuters, para penulis studi tersebut dalam laman BMJ Open mengatakan, walaupun pasta terbuat dari biji-biian olahan, pasta rendah pada indeks glikemik. Mereka menganalisis data dari sebanyak 32 uji coba sebelumnya, yang membandingkan makan pasta sebagai bagian dari diet berdasarkan makanan rendah glikemik lain dibandingkan dengan makan diet glikemik tinggi tanpa pasta.

Mereka menemukan, orang lebih banyak kehilangan berat badan lebih banyak pada diet rendah glikemik dengan pasta. Pasta sendiri tak menyebabkan kenaikan berat badan atau peningkatan lemak tubuh.

"Kami bekerja di bidang kualitas karbohidrat, melakukan uji coba secara acak pada indeks glikemik dan pola makan nabati yang lebih tinggi dalam karbohidrat," kata penelitik nutrisi di Universitas Toronto, John Sievenpiper. Ia mengatakan, banyak sentimen anti-karbohidrat  khususnya kepada banyak makanan pokok, seperti nasi, roti, dan pasta.

Uji coba termasuk dalam review dan analisis termasuk total 2.448 peserta, semua kelebihan berat badan atau obesitas, yang diikuti selama setidaknya 12 minggu, dan dalam beberapa kasus hingga 24 minggu. Selain mempelajari berat badan, banyak percobaan menilai lemak tubuh yang tercermin dari lingkar pinggang, rasio pinggang-pinggul dan indeks massa tubuh (BMI), ukuran berat badan relatif terhadap tinggi badan.

Secara keseluruhan, tim peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi diet rendah glikemik dengan pasta tidak menambah berat badan. Sebaliknya, mereka kehilangan 0,63 kilogram lebih pada diet glikemik tinggi tanpa pasta. Ada juga sedikit penurunan BMI dengan diet rendah glikemik, tetapi tidak ada ukuran lain dari lemak tubuh yang berubah.

Para peneliti juga secara terpisah menganalisis 11 percobaan di mana ukuran porsi pasta dan jumlah diukur. Mereka menemukan bahwa peserta yang makan rata-rata sekitar tiga porsi setengah porsi pasta per minggu kehilangan sekitar 0,70 kg lebih banyak daripada mereka yang mengonsumsi makanan glikemik yang lebih tinggi.

“Dalam konteks berat badan, mempertahankan diet yang sehat dan seimbang, dalam hal ini, diet indeks glikemik rendah, makan pasta tidak akan menyabot atau membatalkan tujuan Anda dan bahkan dapat membantu Anda mencapainya dalam hal berat badan Anda,” ujar Sievenpiper.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement