Ahad 15 Apr 2018 12:12 WIB

Obat yang Umum Digunakan Ini Berpotensi Kanker Perut

Penghambat pompa proton digunakan untuk menekan produksi asam di lambung

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Kanker perut
Foto: buzzle
Kanker perut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian baru menunjukkan, sebuah kelas obat yang biasa digunakan untuk mengobati refluks asam dan nyeri ulu hati telah dikaitkan dengan risiko yang lebih besar dari dua kali lipat terkena kanker perut. Proton Pump Inhibitors (PPI) atau penghambat pompa proton digunakan untuk menekan produksi asam di lambung dan merupakan salah satu obat yang paling banyak dijual di dunia.

 

Tetapi sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa penggunaan jangka panjang obat dapat meningkatkan risiko kanker perut hampir 250 persen. Risiko ini dikaitkan dengan bakteri yang disebut Helicobacter pylori, yang dibawa oleh lebih dari setengah populasi dunia, paling sering tidak berbahaya. Akan tetapi dalam persentase kecil orang, ini telah dikaitkan dengan perkembangan kanker perut.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang dengan Helicobacter pyloriinfection yang sedang berlangsung mengambil PPI memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan prekursor untuk kanker perut, yang disebut atrophic gastritis. Sementara mekanisme untuk ini tidak jelas, sudah lama dianggap bahwa menghilangkan infeksi sebelum mengambil PPI, telah dikaitkan dengan berbagai efek samping, dapat mengurangi prospek terkena kanker. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa mungkin tidak demikian.

"Proton Pump Inhibitors (PPI) adalah pengobatan penting infeksi Helicobacter pylori dan memiliki catatan keamanan yang baik untuk penggunaan jangka pendek. Namun, penggunaan jangka panjang yang tidak perlu harus dihindari," kata peneliti Ian Wong dari University College London, dilansir dari laman Science Alert.

Wong dan rekan peneliti menganalisis basis data kesehatan warga Hong Kong, mengidentifikasi 63.397 orang dewasa yang diobati dengan kombinasi tiga terapi untuk membunuh infeksi Helicobacter pylori, menggunakan PPI dan dua antibiotik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement