Dari dermaga ini, wisatawan akan diajak berlayar membelah Teluk Kumai menuju Sungai Sekonyer yang menjadi jalan masuk menuju Taman Nasional Tanjung Puting. Dari Dermaga Kumai menuju lokasi titik untuk bisa melihat orang utan ditempuh dalam waktu lebih dari emoat jam. Namun, jangan khawatir, pemandangan menyusuri Sungai Sekonyer yang juga disebut sebagai Sungai Amazon Indonesia sangat menarik.

Juga jangan bayangkan kelotok yang digunakan perahu kecil yang hanya memuat tiga orang. Namun, laiknya rumah berjalan, perahu kelotok yang bisa disewa wisatawan memiliki fasilitas lengkap dengan kamar tidur, toilet, dapur, juga meja makan. Sehingga akan membuat wisatawan makin betah mengeksplorasi Tanjung Puting yang umumnya berlangsung selama tiga hari dua malam.

Salah satu bagian di Princess Kumai, perahu klotok yang membawa wisatawan membelah Sungai Sekonyer menuju Taman Nasional Tanjung Puting

Di Taman Nasional Tanjung Puting ada lima titik area yang bisa dicapai wisatawan untuk melihat orang utan. Di antaranya adalah Pondok Tanggui dan Leakey. Pada jam-jam yang telah dijadwalkan, petugas dari Orang Utan Foundation akan membawa satu keranjang besar buah-buahan seperti pisang serta lebih dari lima liter susu yang akan menjadi santapan bagi orang utan.

Seperti di camp Leakey, lokasi yang saya kunjungi kala itu. Di lokasi ini pemberian makan dijadwalkan pada pukul 2 siang setiap harinya. Untuk menuju lokasi ini, dari bibir dermaga tempat kelotok bertambat, kita harus berjalan kaki kurang lebih 45 menit. Jangan khawatir karena suasana di sepanjang jalan menuju camp akan sangat mengesankan.

Dari dermaga, kita akan menyusuri jembatan kayu panjang membelah hutan mangrove. Jembatanya sangat rapi sehingga sangat nyaman.

Jalan menuju lokasi pemberian makan orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting

Ikuti Whatsapp Channel Republika