REPUBLIKA.CO.ID, KOTAWARINGIN BARAT -- Tidak ada yang lebih seru dan menyenangkan dibanding melihat hewan liar secara langsung di alamnya. Momen menunggu kehadiran hewan, menyusuri jalan setapak di tengah rimbunnya hutan, ditambah kejutan-kejutan lainnya akan memberikan pengalaman yang mengesankan.
Petualangan inilah yang bisa Anda temukan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Orang utan, bekantan, kera ekor panjang, beruk, lutung, dan berbagai jenis burung dengan bulunya nan eksotis siap menyambut wisatawan. Namun, yang menjadi daya tarik unggulan wisatawan adalah melihat secara langsung orang utan.
Taman Nasional Tanjung Puting memang menjadi rumah bagi ribuan orang utan. Sebagian area di Tanjung Puting merupakan lokasi konservasi orang utan terbesar di dunia dengan populasi diperkirakan 30 ribu sampai 40 ribu orang utan yang tersebar di taman nasional.
Taman Nasional Tanjung Puting juga telah ditetapkan sebagai cagar biosfer meliputi luas 415.040 hektare sejak tahun 1982.
Tanda selamat datang menuju Taman Nasional Tanjung Puting di Teluk Kumai
Tidak usah takut soal keamanan dan kenyamanan. Deretan operator tur lokal siap menyambut dengan beragam paket wisata dengan standardisasinya yang bakal membuat wisatawan betah menyusuri sungai dan hutan. Meski tanpa sinyal ponsel saat di dalam hutan.
“Taman Nasional Tanjung Puting memang menjadi ikon wisata di Kotawaringin Barat dan sudah mendunia. Tidak jarang wisatawan mancanegara yang begitu tertarik dengan suasana petualangan yang ditawarkan di Tanjung Puting,” ujar Bupati Kotawaringin Barat, Nurhidayah.
Petualangan menuju Taman Nasional Tanjung Puting dimulai dari Dermaga Kumai. Jaraknya dari pusat kota di Pangkalan Bun tidak terlampau jauh. Waktu tempuhnya sekitar 15 menit. Di sinilah deretan perahu kelotok yang akan membawa wisatawan menelusuri Tanjung Puting bertambat.