Sabtu 10 Mar 2018 02:10 WIB

Angelina Jolie Ajak Warga AS Selamatkan Muslim Rohingya

kurangnya diplomasi di Myanmar telah menyebabkan 680 ribu Muslim Rohingya mengungsi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
Angelina Jolie
Foto: EPA
Angelina Jolie

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktris, Angelina Jolie bersama Senator John McCain mendesak pemerintah Amerika untuk menghentikan peningkatan kekerasan terhadap Muslim Rohingnya. Pernyataan keduanya merupakan bagian dari peringatan Hari Perempuan Internasional.

"Di seluruh dunia, ada kekhawatiran besar jika Amerika menyerahkan mantel kepemimpinan global," tulis keduaperempuan tersebut, dikutip dari EW, Sabtu (10/3).

Jolie dan McCain menyatakan, kurangnya diplomasi di Myanmar telah menyebabkan 680 ribu Muslim Rohingya dipaksa melarikan diri. Mereka berhadapan dengan sebuah gerakan militer yang sistemati suntuk pembunuhan, pembakaran, pemerkosaan dan kekejaman massal lainnya yangberkaitan dengan pembersihan etnis.

"Menurut laporan baru-baru ini, banyak korban selamat masih belum mendapatkan bantuan yang tepat karena kurangnya danauntuk program kekerasan berbasis gender. Mengatasi kekurangan ini dan mengambillangkah-langkah untuk melindungi perempuan dan perempuan pengungsi Rohingya dari kekerasan seksual lebih lanjut harus menjadi prioritas bagi Amerika Serikat dan negara-negara yang berpikiran sama," ujar perempuan berusia 42dan 81 itu.

Melihat kondisi Muslim Rohingya yang membutuhkan bantuan, keduanya mendesak diterimanya Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Burma. Kedua undang-undang tersebut digagas oleh Senator McCain, yang akan menjatuhkan sanksi kepada militer Myanmar dan pasukan keamanan yangbertanggung jawab atas kekerasan tersebut dan juga mendukung upaya untukmenyelidiki pelanggaran hak asasi manusia dengan benar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement