REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sutradara The Nun Corin Hardy mengatakan, filmnya akan membawa nuansa baru untuk alam semesta The Conjuring. The Nun merupakan spin-off kedua dari film The Conjuring yang sebelumnya sudah didahului dengan Annabelle.
"Saya tidak bisa bicara terlalu banyak tentang apa yang terjadi. Tapi itu sangat menggairahkan. Ketika saya membaca naskahnya, itu adalah sesuatu yang baru," kata Hardy dikutip dari EW, Selasa (6/3).
Pengarah film The Hallow ini menyatakan, cerita yang dibangun dalam The Nun membuat alam semesta yang sudah dibangun makin mapan. Karakternya pun memiliki kekuatan sendiri sehingga seperti bukan sekadar sekuel atau remake.
Untuk memberikan efek yang maksimal, Hardy mencoba menerapkan efek yang berguna di dalam kondisi. Dia mencoba menampilkan segalanya terlihat nyata dan jelas sehingga seperti orang biasa menyentuh, melihat, dan memberikan efek lainnya.
"Semua hal yang bisa Anda lakukan di CGI, tapi butuh banyak pekerjaan untuk melakukannya ke tingkat yang tepat. Saya selalu ingin mengatakan, 'Mari kita melakukan semua hal sebanyak mungkin untuk keaslian, termasuk aksi di dalam kamera, efek, dan kemudian menggunakan CGI untuk menjadi indah, asli, tidak terlihat'," kata Hardy.
Meski mengaku menampilkan sesuatu yangberbeda, Hardy pun tidak bisa menampik jika ada tekanan besar dari film-film The Conjuring sebelumnya. Kesuksesan waralaba itu menjadi tekanan yang coba diatasi dengan fokus pada proyek yang sedang dia lakukan.
Hardy hanya ingin memberikan karya yang maksimal dengan tingkat kualitas dan orisinal. Dia pun mencoba memastikan penonton akan menyukai karyanya daripada memikirkan tekanan yang bisa membuat ketakutan.
Proses produksi The Nun dilakukan di Rumania dan Transylvania. Dengan kelihaian membuat cerita oleh Gary Dauberman, film tersebut diharapkan akan mengikuti kesuksesan pendahulunya sejak ditayangkan pertama pada 7 September 2018.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
