Selasa 06 Feb 2018 13:43 WIB

Waspadai Gejala-Gejala Kanker Ini

Salah satunya koreng atau luka membusuk yang tidak kunjung sembuh.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sakit Tenggorokan/Ilustrasi
Foto: corbis.com
Sakit Tenggorokan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kanker merupakan penyakit yang sulit dikenali pada stadium awal. Namun, Koordinator Administrasi dan Keuangan Rawat Inap 2 Hardina Sabrina mengatakan, ada beberapa tanda yang bisa diwaspadai yang bisa jadi mengindikasikan memiliki kanker. 

Setidaknya ada tujuh kondisi yang butuh pemeriksaan lanjut jika terjadi. Kondisi pertama yakni waktu buang air besar atau buang air kecil terjadi perubahan kebiasaan atau gangguan.

Kemudian alat perncernaan terganggu dan susah menelan. Kondisi itu bisa disertai suara serak dan bantuk yang tidak kunjung sembuh.

Tanda selanjutnya, payudara atau tempat lain ada benjolan atau tumor. Kemudian, andeng-andeng yang berubah sifatnya, menjadi semakin membesar dan gatal.

Jika sudah mengeluarkan darah dan lendir yang abnormal dari tubuh pun menjadi tanda kanker yang berbahaya. Tanda terakhir merupakan adanya koreng atau borok yang tidak mau sembuh.

"Jika ada salah satu ciri tersebut, bisa jadi terkena kanker. Kalau bertemu kelainan coba datang ke dokter terkait untuk memeriksakan diri," ujar Hardina, yang juga pernah menjabat Penanggung Jawab Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial RS Dharmais, dalam acara "Peringatan Hari Kanker Sedunia", Selasa (6/2).

Hardina menegaskan pada dasarnya stadium awal kanker tidak memperlihatkan gejala apa pun. Tanda-tanda yang dijelaskannya tadi cenderung menunjukkan indikasi kanker dengan stadium lanjut yang sering menjadi patokan pasien baru ke dokter.

Karenanya, kunci utama, tetap dengan melakukan pencegahan dan deteksi dini risiko kanker ke rumah sakit. Menurut data yang didapatkan Hardina, setiap tahun 1000 kasus kanker di tanggani di RS Kanker Dharmais, dengan rata-rata sudah memasuki kanker dengan stadium tiga.

"Sedangkan, yang sudah mau mendeteksi dini 200 orang per tahun, ini mereka biasanya yang sudah mengetahui pentingnya deteksi dan memiliki biaya sendiri," ujar Hardina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement