REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Film pahlawan super Black Panther produksi Marvel Studios akan segera hadir di layar lebar Indonesia pada Februari 2018. Ternyata, film tentang TChalla, Raja dari negara Wakanda itu pernah hampir dibuat pada tahun 1990-an.

Hal tersebut diungkapkan oleh aktor dan produser film Amerika Serikat, Wesley Snipes. Pria Afrika Amerika kelahiran Orlando itu berniat membuat dan membintangi film yang menyoroti sejarah kaya Afrika yang kurang terlihat.

"Black Panther adalah antitesis dari stereotip yang digambarkan tentang orang Afrika, sejarah Afrika, dan kerajaan-kerajaan besar dari Afrika. Sesuatu yang belum pernah diketahui masyarakat kulit hitam dan kulit putih," tuturnya dikutip dari laman i-D vice.

Tokoh komik Black Panther tampil pertama kali 52 tahun silam di Marvel Comics dengan diterbitkannya "Fantastic Four Vol.1" isu 52, tahun 1966. Ia pertama kali diperkenalkan pada layar melalui film Captain America: Civil War.

Dulu, Snipes membayangkan film tersebut akan dibuat di wilayah Afrika yang tersembunyi dan futuristik. Imajinasi awalnya tentang kostum Black Panther adalah semacam leotard kulit hitam sederhana dengan tambahan telinga kucing.

Salah satu kandidat sutradara yang dinilainya cocok adalah sineas John Singleton yang mengarahkan film Boyz n the Hood pada 1991. Sayangnya, pihak eksekutif studio tidak sepakat dengan niat Snipes menghadirkan Black Panther ke layar lebar.

Selain dinilai kurang menarik, pada saat itu ide Snipes terbentur minimnya teknologi pembuatan film. Ia pun beralih memproduseri dan menjadi pemeran utama dalam film Blade yang cukup sukses pada 1998.

Black Panther terbaru disutradarai oleh Ryan Coogler yang sekaligus menulis skenario bersama Joe Robert Cole. Film ini sudah mendapat ragam tanggapan positif. Black Panther dibintangi Chadwick Boseman, Michael B Jordan, Lupita Nyongo, Danai Gurira, Martin Freeman, Daniel Kaluuya, Letitia Wright, dan Andy Serkis.

Ikuti Whatsapp Channel Republika