REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Selama ini, Taman Nasional Khai Yo, Korat, Thailand, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata populer. Tidak hanya wisatawan domestik, keindahan taman nasional yang terletak di dataran tinggi di Provinsi Nakhon Ratchasima (Korat), sebelah timur Thailand, ini juga menarik minat turis dari mancanegara, termasuk dari Cina dan Malaysia.
Di taman nasional seluas 300 kilometer persegi ini, turis dapat mengunjungi berbagai atraksi wisata alam, mulai dari mengamati berbagai margasatwa, menikmati keindahan berbagai air terjun, hiking, bersepeda, dan mengunjungi perkebunan strawberi. Taman Nasional Khai Yo ini pun cukup populer. Berdasarkan data dari Badan Pariwisata Thailand, pada tahun lalu setidaknya ada 1,2 juta wisatawan baik yang berasal dari Thailand ataupun dari luar negeri.
Namun, salah satu atraksi wisata utama di Taman Nasional terbesar ketiga di Thailand ini adalah perkebunan bunga matahari. Keindahan perkebunan bunga matahari ini pun menarik minat berbagai turis mancanegara, terutama dari Cina dan Malaysia. Seperti dilansir Malay Mail Online, Jumat (5/1), dengan udara dingin yang bertiup di Khao Yai dari November hingga Januari, kunjungan turis meningkat drastis terutama pada hari-hari libur.
Pada siang hari, suhu di Khao Yai mencapai 20 derajat celcius, dan kemudian turun menjadi di bawah 10 derajat pada malam hari. Berdasarkan Badan Pariwisata Thailand, perkebunan bunga matahari memang telah menjadi atraksi wisata paling populer di Taman Nasional Khao Yai.
Kondisi ini membuat Badan Pariwisata Thailand berniat untuk kembali membangun perkebunan bunga matahari di sekitar area Taman Nasional Khao Yai, seperti di Saraburi dan Lopburi. Selain itu, untuk memanjakan para wisatawan, sejumlah hotel dan resort di Khao Yai pun membuat bangunan yang mengikuti konstruksi dari sejumlah bangunan terkenal di luar negeri dengan berbagai tema, seperti ''Thames Valley'' dan ''Notting Hill'' di Inggris, serta lembah Tuscan di Italia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika