Rabu 03 Jan 2018 11:57 WIB

Pusat Informasi Pariwisata Dibentuk di Bandara Ngurah Rai

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wisatawan membawa barang milik mereka setibanya di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (30/12). Bandara Ngurah Rai mulai dipadati penumpang dari berbagai daerah yang akan berlibur dan merayakan pergantian tahun baru 2018 di Bali.
Foto: Fikri Yusuf/Antara
Wisatawan membawa barang milik mereka setibanya di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (30/12). Bandara Ngurah Rai mulai dipadati penumpang dari berbagai daerah yang akan berlibur dan merayakan pergantian tahun baru 2018 di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali membentuk Pusat Informasi Pariwisata di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung. Pusat informasi ini ditempatkan di terminal kedatangan domestik dan internasional.

"Ini sangat positif dan membantu sekali. Selama ini pusat informasi pariwisata baru dibentuk setelah terjadinya bencana, sedangkan sekarang tujuan pembentukannya jangka panjang," kata Ketua BPPD Bali Tjokorda Oka Ardhana Sukawati dijumpai Republika.co.id di Badung, Rabu (3/1).

Pria yang akrab disapa Cok Ace ini menambahkan kondisi alam Gunung Agung saat ini masih belum bisa diprediksi. Pariwisata merupakan urat nadi perekonomian Pulau Dewata. Banyak wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Bali tanpa didampingi agen perjalanan (travel agent), sehingga kenyamanan dan keamanan mereka saat terjadi bencana perlu dipikirkan.

Pusat Informasi Pariwisata BPPD Bali di Bandara Ngurah Rai murni mewakili destinasi dan produk pariwisata di berbagai daerah di Bali. Wisatawan akan diinformasikan obyek-obyek yang bisa dikunjungi di luar zona merah Gunung Agung yang saat ini berada di radius delapan hingga 10 kilometer (km) dari kawah.

Pelaku pariwisata di Bali, kata Cok Ace disiapkan untuk menjamin keamanan wisatawan. Sejumlah simulasi mitigasi bencana telah digelar, bahkan BPPD Bali tengah menyiapkan video khusus terkait informasi pariwisata terkini di Bali di tengah erupsi Gunung Agung yang akan disebarkan ke perwakilan konsulat jenderal negara sahabat di Bali.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan gagasan pembentukan Pusat Informasi Pariwisata BPPD Bali ini sudah ada dari dulu dan sekarang baru ditindaklanjuti. Wisatawan, khususnya mancanegara mayoritas langsung mendatangi bandara saat ada kejadian tak diinginkan, seperti penutupan bandara karena bencana alam. "Jika wisatawan tidak dilayani dengan baik di saat seperti sekarang ini, mereka akan kapok datang ke Bali," kata Yuniartha Putra.

Yuniartha Putra mengatakan peningkatan wisman ke Bali dari tahun ke tahun sangat luar biasa. Wisatawan Cina masih mendominasi kunjungan, disusul Australia, India, Jepang, dan Inggris. "Mari kita melayani wisatawan dengan sebaiknya, sehingga rasa ingin datang ke Bali lebih dari sekali bisa tumbuh di hati mereka masing-masing," katanya.

General Manager (GM) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanu Suprayogi mengatakan sinergi pelaku pariwisata di Bali sangat bagus. Pihaknya terbantu dengan pembentukan Pusat Informasi Pariwisata BPPD Bali karena dampak dari penutupan bandara sangat memengaruhi lini pariwisata di Bali. "Kami mendukung penuh selama sesua dengan aturan yang berlaku," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement