REPUBLIKA.CO.ID, Pernah mendengar nasihat kalau ibu hamil harus bahagia? Tapi terkadang ibu hamil justru sering stres, dia juga lebih sensitif. Jadi sangat mudah untuk marah-marah.
Hal ini dibenarkan oleh Psikolog Klinis Anak, Anastasia Satriyo dalam peluncuran kampane Senangnya Jadi Ibu yang digagas Mothercare. Perasaan ibu itu penting untuk dijaga, happynya saat hamil karena yang ibu rasakan dan pikirkan dirasakan oleh bayinya.
"Mulai dari segi biologisnya kalau kita kesal, kita marah detak jantungnya meningkat. Aliran darah juga jadi lebih cepat, itu dari segi fisiknya, belum emosinya," ujarnya. Anastasia mengungkapkan di Indonesia ada mitos saat hamil kita tidak boleh kesal pada seseorang, karena nanti anaknya mirip. Mitos ini ada benarnya, perasaan ibunya mempengaruhi anaknya. Bukan mirip dengan orang yang membuat ibu hamil kesal.
Untuk membuat ibu senang selama kehamilan, menurutnya ibu harus kenal dengan dirinya sendiri. Karena setiap ibu berbeda. Ada yang butuh beraktivitas untuk membuatnya senang, ada juga yang justru butuh santai. Tapi kebanyakan ibu banyak yang berkompetisi, kok dia begitu, saya enggak. Jadi kita harus mengenal diri kita sendiri. "Karena senangnya ibu berbeda-beda," tambahnya.
Yang kedua agar ibu hamil bahagia adalah peran dukungan suami dan keluarga. Apalagi perempuan saat hamil makin sensitif. "Merasa didukung suami, merasa didengarkan, misalnya saat capek ditemani, saat muntah dibersihkan, saat akhir pekan suami mengeringkan rambut istrinya dan hal lainnya. Ibu hamil yang senang merasa diperhatikan akan membuat kehamilannya menyenangkan, memang mual tapi bisa dilalui karena memang ada dukungan suami yang menemani," jelasnya.