REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasak seringkali dianggap menjadi hal yang sulit dilakukan bagi sebagian orang. Apalagi para wanita karier yang tidak banyak memiliki waktu untuk di rumah khususnya di dapur. Bukan hanya tidak punya waktu luang, beberapa orang bahkan punya dalihnya masing-masing untuk tidak memasak.
Chef Arimbi Nimpuno menjelaskan banyak orang Indonesia yang tidak gemar memasak karena memasak dinilai rumit. Terlebih masakahan Indonesia yang kaya rempah untuk diolah. Untuk satu jenis masakan Indonesia, misalnya nasi goreng pasti harus menggunakan banyak komponen demi menghasilkan rasa yang enak.
“Untuk masak nasi goreng saja, kita harus pakai bawang, cabai, bahan lainnya, kemudian diulek dulu. Atau mau masak ayam kuning, kita juga harus ulek bawang, kunyit, jahe, ketumbar, pokoknya untuk masak satu menu saja butuh bumbu yang banyak, prosesnya juga panjang, jadi mungkin itu yang bikin malas untuk masak sendiri,” katanya, ditemui di acara Philips, beberapa waktu lalu.
Menurut Arimbi, faktor tidak terbiasa juga bisa membuat orang enggan untuk memasak. Terlebih zaman sekarang semuanya bisa didapat dengan mudah termasuk makanan, bisa pesan atau makan di luar rumah. “Biasanya orang malas masak karena sudah terbiasa dimajakan atau menggunakan pembantu rumah tangga yang ditugaskan unutk masak, jadi untuk mulai memasak rasanya agak berat,” tandasnya.
Kemudian, banyak orang yang takut minyak panas. Dalam proses menggoreng misalnya, ada beberapa bahan masakan yang apabila dimasak akan timbul percikan-percikan minyaknya. Tentu minyak yang panas itu tadi bisa melukai anggota tubuh.
“Banyak resep masakan Indonesia yang mengandung rempah yang baik unutk kesehatan, namun kebanyakan proses mengolahnya digoreng. Mengombinasikan beragam bahan masakan dan mengubah teknik memasak yang awalnya digoreng menjadi dipanggang atau dikukus bisa mengatasi masalah tersebut,” tutupnya.