REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak dipungkiri wanita hamil dan menyusui mengalami perubahan fisik juga perubahan emosi. Setiap perempuan hamil dan menyusui berbeda karena terjadi transformasi pada dirinya.
Dari segi fisik misalnya, perempuan yang tadinya bertubuh langsing memasuki kehamilan trisemester pertama berat badannya bertambah. Begitu pula saat perempuan melahirkan dan menyusui, banyak pengorbanan yang harus dilakukan.
"Ibu-ibu sudah alami melahirkan dan menyusui mereka tidak menyadari betapa menakjubkan transformasi tubuhnya," ujar Corporate Communications Manager Fonterra, Andriani Ganeswari.
Pada saat transformasi baik secara fisik dan emosi, lanjutnya, tentu menguras tenaga. Bahkan data menunjukkan bahwa pada tubuh ibu hamil bekerja lebih keras pada saat istirahat.
Jantung berdetak 20 kali lebih cepat setiap menitnya. "Perempuan hamil itu seperti seorang yang sedang mendaki gunung atau petinju sedang latihan. Saat hamil tubuh bekerja ekstra untuk jalani proses tersebut," ujarnya.
Pada ibu menyusui mereka juga rentan alami penurunan stok gizi. Mereka lebih banyak memberikan nutrisinya untuk anaknya terlebih dahulu. "Jadi berdasarkan studi tentang tantangan ibu hamil dan menyusui di Indonesia 2017 yang dilakukan Fonterra Brands ditemukan bahwa wanita hamil pasti mengalami perubahan fisik. Morning sickness lelah mual. Terjadi perubahan emosi," jelasnya.
Mereka juga cemas apakah anaknya akan lahir sehat atau tidak, organ tubuhnya lengkap atau tidak. Bahkan ada juga ibu-ibu mengalami baby blues usai melahirkan.