REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sindrom kelainan wajah membuat August Pullman (Jacob Tremblay) enggan bergaul. Auggie, panggilannya, sengaja memakai helm setiap kali pergi ke luar rumah agar wajahnya tak terlihat.
Bocah laki-laki itu sejak kecil belajar di sekolah rumah dengan ibunya, Isabel Pullman (Julia Roberts). Saat ia menginjak usia 10 tahun atau kelas lima sekolah dasar, ibunya memutuskan sudah waktunya Auggie belajar di sekolah umum.
Bagaimana hari-hari Auggie belajar di sekolah swasta Beecher Prep? Dapatkah ia membuktikan diri sama seperti anak lainnya, meskipun seluruh sekolah melemparkan pandangan aneh kepadanya?
Kisah Auggie dalam film Wonder diangkat dari novel berjudul sama karya RJ Palacio. Sinema drama keluarga besutan Lionsgate tersebut menunjukkan betapa masyarakat masih canggung menghadapi perbedaan, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat.
Sama seperti Auggie yang harus menghadapi pandangan heran, cibiran, hinaan, bahkan perisakan, hanya karena ia tidak sama dengan anak lainnya. Sutradara Stephen Chbosky mengemas konflik tersebut dalam alur yang mengalir sepanjang 113 menit durasi.
Tidak selalu kegetiran yang disajikan dalam Wonder. Ada keseruan masa kecil, berbagai bentuk dukungan keluarga, juga bumbu humor berupa imajinasi Auggie yang berkaitan dengan ruang angkasa dan serial film Star Wars.
Meski fokus cerita adalah Auggie, Wonder juga menceritakan latar sejumlah tokoh lain. Beberapa karakter penting termasuk ayah Auggie, Nate Pullman (Owen Wilson), kakak perempuan Auggie, Olivia (Izabela Vidovic), dan sang kepala sekolah, Mr Tushman (Mandy Patinkin).
Kombinasi akting mereka membuat film semakin berwarna, mengetuk kesadaran penonton untuk tidak menilai seseorang hanya dari tampilan fisik belaka. Penyuka drama sudah dapat menyimak Wonder di bioskop Indonesia, tapi ingat bahwa film diperuntukkan bagi penonton usia 13 tahun ke atas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
