REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto menilai film Naura dan Genk Juara pada dasarnya berisi hal-hal menghibur dan edukatif bagi anak-anak. Di balik kontroversi yang mencuat, ia menilai film tersebut sebenarnya memiliki unsur menyegarkan dan memiliki nilai positif.
"Hadir film anak yang edukatif, berisi unsur-unsur estetika, seni, kreativitas, kecerdasan dan psikomotorik karena ada menari dan naik gunung," kata Kak Seto ketika ditemui Republika.co.id di salah satu mal di Kasablanka, Jakarta pada Rabu (22/11).
Kak Seto mengatakan masyarakat perlu juga melihat dari sisi psikologi anak. Menurutnya, sebagian besar film ini penuh dengan kecerian dan kegembiraan.
LPAI, kata dia, menolak dikatakan sebagai promosi film tersebut. Namun pihaknya tetap akan mendukung adanya film-film positif untuk anak-anak di kemudian hari. "LPAI siap terlibat untuk memberikan pengarahan, menambah bobot dari perlindungan, pendidikan, dan psikologi pada anak," lanjut Kak Seto.
Soal kritikan yang dilayangkan pada Naura dan Genk Juara, Kak Seto pun menanaggapi, "setiap masalah ada penilaian. Bagaimana orang tua memberikan pandangan pada anak dari sisi positifnya."
Menurut Kak Seto, orang tua jangan juga sampai mencari-cari sesuatu yang tidak relevan. "Jangan mempersempit nilai Islam, muslim tidak terbatas hanya brewokan, banyak yang klimis Islamnya kuat. Islam adalah agama yang damai," lanjut Kak Seto.
Pendiri Homeschooling Kak Seto ini tetap menyarankan masyarakat memberi kritikan dan masukan bagi film tersebut. Namun, kata dia, jangan terkesan dicari-cari sehingga dapat mematikan sineas yang ingin mengangkat film anak-anak. Kak Seto berkata orang tua juga berperan penting untuk meluruskan pada anak mengenai setiap hal negatif yang beredar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
