REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wahana baru Kebun Raya Bogor (KRB), Ecodome, resmi dibuka oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol pada Senin (13/11). Kubah yang dipenuhi berbagai tumbuhan dan bunga ini akan berdiri di KRB selama setahun penuh sampai November 2018.
Rob menuturkan, Ecodome merupakan hadiah ulang tahun KRB ke-200 yang jatuh pada 18 Mei lalu. “Hadiah ini menunjukkan ikatan kerja sama yang erat antara Pemerintah Belanda melalui Kedutaan Besar Belanda di Indonesia dengan KRB,” ucapnya dalam sambutan pembukaan.
Di Ecodome, Rob menambahkan, para pengunjung dapat melihat, mencium, merasakan dan mengalami bagaimana 'hijau' dapat dipadukan dalam gaya hidup. Sebelum ditempatkan di Bogor, Ecodome juga sempat berdiri di Amsterdam dan Philadelphia. Sifatnya yang berpindah-pindah membuat wahana ini kerap disebut sebagai Travelling Ecodome.
Rob menuturkan, penentuan jangka waktu singgah Ecodome di Indonesia didasari beberapa faktor, terutama dari segi lingkungan. “Kondisi permukaan dome yang dipenuhi lumut membuatnya bisa tampil dan bekerja maksimal selama setahun,” tuturnya.
Lebih dari sekadar wahana atraksi, Rob menjelaskan, Ecodome merupakan platform inovatif, penuh dengan teknik dan konsep alami yang mempromosikan karakter progresif serta hijau pemerintah Belanda. Misalnya, Ecodome memiliki suhu ruangan sehat melalui sebuah filter partikulat yang dapat membersihkan 10 ribu meter kubik udara kotor per jam.
Dengan segala kelebihannya, Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Enni Sudarmonowati optimisme, Ecodome bisa menjadi sarana edukasi yang tepat untuk edukasi lingkungan ke masyarakat. “Pengunjung, terutama generasi muda, bisa belajar banyak hal di sini dengan melihat contohnya secara langsung,” ucapnya.
Untuk memaksimalkan edukasi di Ecodome, Enni menjelaskan, pengelola akan menyediakan jasa pemandu. Sebanyak 20 pemandu disediakan secara bergantian untuk memberi penjelasan kepada pengunjung tentang sistem 'hijau' yang ada di dalam Ecodome. Mereka tentunya sudah diberi pelatihan terlebih dahulu untuk memastikan materi yang disampaikan sudah tepat.
Selain pemandu, Ecodome akan dimanfaatkan sebagai sarana edukasi lingkungan melalui penyelenggaraan ragam kegiatan. “Akan ada workshop, pertemuan yang berhubungan dengan konservasi lingkungan dan diklat. Semua akan kami dorong agar terlaksana dalam setahun ke depan, bekerja sama dengan Kedubes Belanda,” ujar Enni