REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joey Alexander tidak hanya dikenal sebagai sosok jenius di dunia musik, tetapi juga amat konsisten dan produktif berkarya di usia muda. Pianis jazz asal Indonesia yang berusia 14 tahun itu akan merilis album keempatnya pada April 2018.
"Judulnya belum tahu, masih rahasia. Tapi saya akan lebih banyak mengeksplorasi musik saya sendiri, ada banyak kemungkinan dan kebebasan," ujar musisi kelahiran Denpasar, Bali, 25 Juni 2003 itu.
Joey merilis album perdana My Favorite Things pada 2015 yang sukses besar, menjadikannya artis Indonesia pertama yang masuk dalam Billboard 200 Amerika Serikat di peringkat 174. Karya tersebut diganjar dua nominasi Grammy Awards untuk kategori Best Instrumental Jazz Album dan Best Jazz Solo Improvisation.
(Baca: Pianis Joey Alexander Bangga Jadi Orang Indonesia)
Album keduanya berjudul Countdown yang dirilis pada 2016. September 2017, Joey melanjutkan dengan merilis album Joey.Monk.Live! berupa rekaman langsungnya saat memainkan karya-karya komponis jazz Amerika Serikat Thelonious Monk.
Menurut Joey, kebebasan dan improvisasi dalam bermusik sangat penting, terutama dalam musik jazz. Menurutnya, jazz bukan hanya perkara memainkan alat musik, tetapi juga soal spontanitas, menikmati improvisasi, dan menghargai momen yang ada.
Hal sama juga dilakukan Joey dalam sederet pentasnya, termasuk dalam konser dua hari di Indonesia pada Sabtu (11/11) dan Ahad (12/11). Putra dari pasangan Denny Sila dan Farah Leonora Urbach itu selalu berimprovisasi di atas panggung dan tidak berpatokan pada durasi dan daftar lagu.
"Musik memang seharusnya mengalir, dan jazz adalah musik yang penuh kegembiraan dan imajinasi. Tidak selalu mengenai durasi dan berapa jumlah lagu yang dimainkan," kata Joey yang membawakan karya lama dan karya dari album terbarunya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
