Ahad 12 Nov 2017 02:20 WIB

Pianis Joey Alexander Bangga Jadi Orang Indonesia

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Israr Itah
Pianis muda Joey Alexander saat menggelar konser di Balairung Soesilo Soedarman Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Sabtu (11/11). Konser bertajuk A Night Million of Imagination tersebut merupakan rangkaian tur Asia Joey Alexander yang nanti akan ditutup di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang pada Ahad (12/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pianis muda Joey Alexander saat menggelar konser di Balairung Soesilo Soedarman Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Sabtu (11/11). Konser bertajuk A Night Million of Imagination tersebut merupakan rangkaian tur Asia Joey Alexander yang nanti akan ditutup di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang pada Ahad (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pianis jazz Joey Alexander memang meniti karier bermusiknya di Amerika Serikat dan telah berpentas di berbagai belahan dunia. Namun, musisi 14 tahun kelahiran Denpasar, Bali, itu mengaku selalu rindu pada Indonesia.

"Saya selalu bangga menjadi orang Indonesia, meskipun saya main musik di AS tapi saya selalu teringat keluarga saya di Indonesia, sangat senang bisa kembali dan bermusik di Indonesia," ujarnya.

Setelah tahun lalu menggelar konser 'pulang kampung', Joey kembali menggelar konser di Indonesia untuk menutup rangkaian Asia Tour. Tahun ini, Joey tampil di Balairung Soesilo Soedarman Sapta Pesona Kemenpar, Sabtu (11/11), dan di ICE BSD Tangerang, Ahad (12/11).

(Baca: Joey Alexander Tutup Rangkaian Tur Asia di Tangerang)

Meski telah mendapat berbagai penghargaan, musisi yang menguasai teknik permainan piano dan improvisasi musik jazz pada usia tujuh tahun itu bersikap sangat rendah hati. Ia mensyukuri talentanya dan menganggap kemampuan bermusik itu adalah anugerah dari Tuhan. 

Joey mengaku diberkati karena bisa membagikan musiknya kepada banyak orang dan menyebut jazz sebagai hal spiritual yang mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Bahkan, Joey mengatakan inspirasinya berkarya datang dari mana saja, tetapi terutama dari Tuhan.

Kolaborasi dengan deretan musisi ternama dunia tidak membuat Joey gugup karena jazz telah mengajarkannya untuk menjadi diri sendiri. Pun dua nominasi pada ajang Grammy Awards 2016 yang pernah diraih Joey tidak membuatnya menargetkan hal muluk-muluk.

Bersyukur pernah dapat nominasi, tapi bagi saya yang paling penting adalah memberikan kegembiraan dan kebahagiaan kepada semua orang melalui musik ini," kata Joey yang tahun depan akan merilis album keempatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement