REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konten porno dalam aplikasi Whatsapp jelas membuat orang tua khawatir. Apalagi bagi mereka yang memiliki anak remaja yang biasanya sudah memiliki telepon pintar sendiri. Seperti yang dialami Anita Rachmawati (44 tahun). Dia mengaku sempat khawatir akan pemberitaan tersebut. "Khawatirlah. Anak kan pengen tahu. Kadang sedekat apapun kita, isi otak dia gimana menanggapi konten porno kita enggak tahu. Sekuat pertahanan orang tua kalau anak dibombardir dengan kencang ya bisa rontok juga," jelasnya kepada Republika.co.id, Selasa (7/10).
Namun ia percaya pada anandanya, Annisa (13 tahun). "Karena anak saya jarang pake WA, cuma sama saya, ayahnya dan ojek langganan saja pake WA selebihnya pakai Line," ujarnya.
Ia pun sering menanyakan kepada anandanya mengenai hal-hal yang sedang happening. Termasuk masalah konten porno WA. "Biasanya saya akan nanya, kak di teman-teman lagi heboh enggak tentang WA. Kalau dia tidak tahu ya saya akan cerita. Kalau sudah tahu, ya sekalian saya ceritain juga. Tapi itu liat situasi lagi enak. Biasanya sebelum tidur pas saya pulang cepat," ujarnya.
Jauh sebelum ada konten porno WA, ia sudah membangun kedekatan dan kelekatan dengan buah hatinya. Mereka terbiasa mengobrol setiap hari. Terutama saat sarapan dan malam hari. "Ngobrol apa saja sampai soal pacar," ujar dia.
Intinya, Anita mengatakan, kalau dari kecil anak dan orang tua saling terbuka, ada apa-apa gampang tinggal dibicarakan. "Saya menabung bonding sama anak sejak kecil. Metik hasilnya ketika abege," ujarnya.