REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengembangkan 25 destinasi wisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
"Semua potensi destinasi wisata itu memiliki nilai jual untuk mendatangkan wisatawan domestik hingga mancanegara," kata Sekretaris Dispar Kabupaten Lebak Imam Rahmayadin di Lebak, Selasa (24/10).
Pemerintah daerah berkomitmen untuk membangun pariwisata guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga mampu mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
Potensi pariwisata itu bisa dikembangkan karena memiliki daya tarik tersendiri sehingga bisa mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara. Bahkan, beberapa di antaranya terdapat wisata budaya masyarakat Badui dan Pantai Sawarna yang mendunia.
Keunggulan destinasi wisata budaya masyarakat Badui yaitu, hingga kini mereka masih mempertahankan adat leluhur dan menolak kehidupan modern. Bahkan, wisata budaya tersebut banyak dikunjungi para peneliti dari berbagai perguruan tinggi nasional maupun mancanegara.
Sedangkan, wisata Pantai Sawarna sangat cocok untuk bermain selancar karena karakteristik ombaknya cukup besar karena secara langsung berhadapan dengan Perairan Samudera Hindia. Selama ini, Pantai Sawarna banyak dikunjungi wisatawan asing. Selain bermain selancar, mereka juga menikmati panorama alam pesisir selatan pesisir Pantai Kabupaten Lebak. "Kami berharap kedua objek wisata desa itu menjadikan andalan wisata Lebak," katanya.
Menurut Imam, potensi destinasi wisata lainnya yang lebih menarik diantaranya wisata alam di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun (TNGHS), daerah aliran sungai (DAS) yang bisa digunakan permainan arum jeram dan pemandian air panas.
Begitu juga terdapat peninggalan purba, seperti situs gua serta aneka jenis makanan tradisional yang dikembangkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Pemerintah daerah juga mengembangkan pusat perbelanjaan di lokasi wisata desa agar menjadi tulang punggung pendapatan masyarakat.
Kawasan wisata desa dapat melahirkan sentra-sentra usaha kerajinan masyarakat sehingga memberikan nilai tambah kesejahteraan kehidupan mereka. "Kami optimistis wisata desa akan menjadi serbuan pengunjung domestik dan mancanegara sehingga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi warga setempat," katanya.