Sabtu 14 Oct 2017 00:07 WIB

Tersesat di Museum Angkut Malang

Berlibur ke Museum Angkut Malang.
Foto: Mutia Ramadhani
Berlibur ke Museum Angkut Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mutia Ramadhani, Jurnalis Republika

Kota Batu di Malang menjadi destinasi populer wisatawan mancanegara dan domestik di Jawa Timur. Pelesiran seharian dari pagi hingga malam hari masih belum cukup untuk menjelajahi Kota Apel ini.

Salah satu obyek wisata yang masuk dalam daftar wajib kunjung adalah Museum Angkut. Museum alat-alat transportasi terbesar di Indonesia ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga 20.00 WIB. Tiket masuknya saat hari libur adalah Rp 100 ribu per orang.

Museum Angkut berbeda dari museum kebanyakan. Pengunjung yang baru pertama kali datang ke sini pasti kecolongan karena mengira obyek yang bisa diamati hanya sampai di lantai tiga saja.

Jangan buru-buru pulang ya? Ada jalan terusan dari lantai dua yang akan membawa Anda ke petualangan lebih besar lagi. Jalan terusan itu tak ubahnya seperti pintu kemana saja milik Doraemon.

Berikut sepuluh zona utama di Museum Angkut Malang yang kami kunjungi:

Zona 1

Adalah hall utama yang Anda jumpai begitu melewati pintu masuk. Puluhan koleksi mobil dan angkutan dari berbagai negara dari waktu ke waktu ada di sini. Anda juga akan melihat langsung helikopter kepresidenan pertama Indonesia yang ditumpangi oleh Almarhum Bapak Soekarno.

Zona 2

Gangster Town & Broadway Street. Anda tidak perlu pergi jauh ke luar negeri jika hanya ingin berfoto seperti kondisi asli di negara asalnya. Pengunjung yang belum pernah ke sini pasti akan tertipu dengan hasil foto Anda, misalnya saat Anda menunjukkan hasil jepretan kamera berdiri di Broadway Street yang persis dengan kondisi aslinya, sebab didesain serba 70-an.

Zona 3

Zona Eropa yang memperlihatkan berbagai koleksi mobil dan desain bangunan ala Italia, Belanda, Prancis, Jerman, dan Inggris. Ada miniatur Menara Eiffel juga di sini.

Zona 4

Zona Edukasi. Anak-anak usia sekolah paling cocok berada di area seluas 900 meter ini. Mereka dapat belajar sejarah transportasi dari waktu ke waktu. Ada berbagai kapal layar dari zaman kerajaan di Nusantara dahulu. Ada juga pengenalan mobil dan energi.

"Mobil listrik Tucuxi yang mengalami kecelakaan kala dikendarai mantan Menteri BUMN Dahlah Iskan beberapa tahun lalu juga dipajang di sini," kata Rifki Bogara, salah seorang pengunjung dari Kota Denpasar.

Zona 5

Runway 27. Ini merupakan zona yang isinya aneka koleksi pesawat terbang. Mata pun tertuju pada sebuah restoran bertemakan ruang pesawat di area ini. Restoran ini menjadi favorit keluarga karena suasana makannya seperti berada di dalam pesawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement