Jumat 13 Oct 2017 14:50 WIB

Polisi-FBI Mulai Selidiki Kasus Pelecehan Weinstein

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Harvey Weinstein
Foto: EPA
Harvey Weinstein

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tuduhan pelecehan yang diduga dilakukan Harvey Weinstein dikabarkan mulai diselidiki oleh aparat berwenang. Penyelidikan di antaranya melibatkan polisi Metropolitan London, kepolisian New York, hingga FBI.

Harian The Guardian melaporkan bahwa polisi Metropolitan London sedang menyelidiki tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Weinstein. “Kepolisian London telah mendapatkan limpahan kasus dari kepolisian Merseyside pada hari Rabu 11 Oktober. Laporan tersebut akan diselidiki oleh Unit Komando Pelecehan Seksual dan Kekerasan Terhadap Anak. Namun tidak ada indikasi bahwa laporan terkait dengan kekerasan terhadap anak,” menurut laporan tersebut.

Di kota asal Weinstein, kepolisian New York juga sedang laporan tuntutan terhadap Weinstein. Seperti  yang dikutip dari Daily Mail, Departemen Kehakiman AS telah menginstruksikan FBI untuk melakukan penyedlidikan trhadap Weinstein. Muncul kehawatiran bahwa Weinstein dapat melarikan diri ke Eropa untuk menghindari tuntutan terhadap dirinya. "Kami tidak mengkonfirmasi atau menolak adanya investigasi yang sedang berlangsung," ujar Juru Bicara FBI.

The New York Post juga melaporkan bahwa Departemen Kepolisian New York (NYPD) telah membuka penyelidikan terhadap Weinstein. Divisi Kejahatan Khusus kepolisian tersebut telah diperintahkan untuk berusaha mengidentifikasi, menemukan dan mewawancarai korban pelecehan Weinstein.

"Berdasarkan informasi yang dirujuk dalam laporan berita yang dipublikasikan, NYPD sedang melakukan tinjauan untuk menentukan apakah ada laporan tambahan terkait dengan kasus Harvey Weinstein. Tidak ada laporan yang diajukan sampai saat ini, NYPD mendorong siapa pun yang memiliki informasi mengenai masalah ini untuk menghubungi Hotline CrimeStoppers di 1-800-577-TIPS," ujar John Grimpel dari NYPD.

Weinstein diyakini melakukan kejahatan seks di beberapa negara. Sejauh ini lima orang mengaku telah memberikan laporan tentang pelecehan di Perancis, sementara klaim lainnya muncul dari London. Pelecehan yang dilakukananya dilaporkan sudah terjadi sejak 1990-an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement