REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Harvey Weinstein telah diserahkan untuk diekstradisi dari New York ke Los Angeles atas tuduhan pelecehan seksual. Produser film itu diadili atas tuduhan pelecehan seksual terhadap lima wanita antara tahun 2004 dan 2013.
Sementara Los Angeles, ia menghadapi 11 tuduhan penyerangan seksual, empat pemerkosaan paksa, empat persetubuhan oral paksa, dua pelecehan seksual, dan salah satu penetrasi seksual dengan menggunakan kekerasan. Februari lalu, Weinstein dihukum di New York karena penyerangan seksual dan pemerkosaan. Ia pun dijatuhi hukuman 23 tahun penjara. Jika terbukti bersalah seperti yang didakwa di California, dia akan menghadapi 140 tahun penjara di negara bagian.
"Pagi ini tahanan Harvey Weinstein diserahkan kepada pejabat yang sesuai untuk diangkut ke negara bagian California sesuai perintah pengadilan," kata New York Department of Corrections, dilansir di The Guardian, Rabu (21/7).
Selain mengajukan banding terhadap keyakinan dan hukumannya di New York sebagai "hukuman seumur hidup de facto", pria berusia 69 tahun itu telah berjuang untuk diekstradisi dengan alasan medis. "Kami akan berjuang agar Harvey dapat menerima perawatan medis yang dibutuhkannya dan tentu saja, agar dia dapat diperlakukan dengan adil," kata juru bicara Weinstein, Juda Engelmayer.
“Proses hukum, praduga tak bersalah, dan pengadilan yang adil semuanya masih menjadi haknya," tambahnya.
Weinstein juga membantah tuduhan Los Angeles. Ia selalu menyatakan bahwa setiap pertemuan fisiknya sepanjang hidupnya adalah suka sama suka.
Jaksa wilayah Los Angeles mengatakan, awal bulan ini bahwa pihaknya siap untuk membawa Weinstein ke pengadilan dalam waktu empat bulan. Menyusul penyelidikan dari New Yorker dan New York Times pada tahun 2017, lebih dari 80 wanita menuduh Weinstein melakukan pelanggaran seksual. Tuduhan itu membantu memicu gerakan #MeToo global.
Tak hanya itu, awal tahun ini, mantan perusahaan produksi Weinstein setuju untuk membayar 17 juta dolar AS kepada wanita yang dituduh melakukan pelecehan seksual.
Ikuti Whatsapp Channel Republika