REPUBLIKA.CO.ID, Kemampuan akting Andrew Garfield kembali diuji melalui film terbarunya Breathe. Dalam film biografi ini, Andrew memerankan sosok nyata penderita polio bernama Robin Cavendish. Film ini berfokus pada masa-masa sulit Robin (Andrew) yang baru mengalami lumpuh akibat penyakit polio di usia 20-an. Padahal, kala itu Robin baru saja memulai kehidupan baru yang romantis bersama sang istri Diana Blacker (Claire Foy).
Tim dokter mengungkapkan bahwa Robin tak memiliki harapan hidup yang panjang karena sistem pernapasan Robin akan mengalami kegagalan jika ia keluar dari rumah sakit. Tak menyerah pada nasib, Robin dan Diana saling bahu-membahu agar mereka bisa bangkit dari keterpurukan akibat polio.
Sebagai nominee Oscar, Andrew mengaku tertantang untuk memerankan tokoh Robin. Salah satu kesulitan yang dirasakan Andrew selama proses syuting adalah mengatur napas saat merasa panik. Andrew mengatakan pola napas cenderung berubah menjadi lebih dangkal dan pendek ketika seseorang merasakan panik. Akan tetapi, sosok asli Robin yang diperankan Andrew tak memiliki kemampuan tersebut.
"Ia bernapas dengan mesin eksternal. Jadi saya tak bisa memiliki dorongan alami dari napas panik tersebut," ungkap Andrew seperti dilansir Entertainment Weekly.
Andrew juga merasa tanggung jawabnya dalam memerankan Robin lebih berat ketika anak dari Robin dan Diana, Jonathan Cavendish, turut hadir dalam proses syuting. Jonathan hadir sebaga produser dari film Breathe. Meski begitu, Andrew juga mengaku merasa lebih nyaman dengan kehadiran keluarga Cavendish selama proses syuting. Kehadiran Jonathan seakan menjadi motivasi ketika Andrew merasa lelah atau marah saat berada di lokasi syuting.
"Yang perlu saya lakukan adalah melihat Jonathan dan mengatakan 'Ini untuk kamu. Ini untuk keluargamu dan ini hatimu.' Ada sesuatu yang kuat dari hal itu," ujar Andrew.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
