Selasa 10 Oct 2017 15:25 WIB

Pasar Rawa Belong yang tak Pernah Sepi

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Indira Rezkisari
Warga membeli bunga mawar di Pasar Bunga Rawa Belong, Palmerah, Jakarta Barat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga membeli bunga mawar di Pasar Bunga Rawa Belong, Palmerah, Jakarta Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bunga menjadi bagian hal terpenting dari sebuah perayaan. Di acara pernikahan, pertunangan, ulang tahun, bahkan saat duka cita, bunga kerap hadir. Salah satu pusat penjualan bunga di Jakarta yaitu Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat, pun tak pernah sepi.

Di sana terdapat berbagai macam bunga yang dijual, dari bunga lokal seperti mawar, anggrek, sedap malam, dan gerbera hingga bunga impor seperti tulip, kamboja hingga lily. Pembeli tidak hanya dari perseorangan saja, namun lebih banyak dari mereka yang bekerja di balik layar acara perkawinan atau pesta lainnya.

Salah satu pelanggan tetap di pasar yang terletak di Jalan Sulaiman ini adalah Dea. Karyawan salah satu wedding organizer ini menjadikan pasar bunga Rawa Belong sebagai penyedia bunga bagi kliennya.

"Karena lengkap dan bisa diatur sesuai kemauan klien. Kita bekerja sama dengan beberapa pedagang di sini," katanya.

Harga murah yang ditawarkan pedagang pun menjadi salah satu pilihan bagi pelanggan. Meskipun terlihat sepi, Dani salah satu pedagang mengaku pendapatannya tidak pernah menurun.

"Ini seperti pajangan saja atau untuk pembeli seorangan. Biasanya pesanan sudah masuk lewat telepon jadi tinggal diambil," kata Dani.

Di seberang pasar bunga Rawa Belong terdapat bagian pasar lain yang menjual berbagai macam dekorasi pernikahan. Dari mulai gerbang hingga ornamen pelaminan lengkap. Para penjual biasanya menerima pesanan khusus bagi vendor di sekitar Jabodetabek.

Ketika disambangi Republika.co.id (9/10) terdapat beberapa penjual yang sedang merangkai dari bahan styrofoam dan menempelkan bunga tiruan. Dibutuhkan waktu sekitar lima sampai 10 hari pembuatan tergantung dari kerumitan rancangan yang diberikan vendor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement