REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Coba pikirkan apakah ibumu bekerja kurang keras dari ayahmu? Tidak, sebenarnya. Dia mungkin bekerja lebih keras keras, karena para periset telah menemukan bahwa para ayah sering terlihat bersenang-senang sementara ibu bekerja di sekitar rumah.
Studi yang dipublikasikan secara daring di Journal Sex Roles menemukan bahwa tiga bulan setelah kelahiran anak pertama mereka, pada hari-hari ketika pasangan tidak bekerja, pria paling sering bersantai. Sementara wanita melakukan pekerjaan rumah tangga atau perawatan anak.
"Tugas rumah tangga dan perawatan anak masih belum dibagi rata, bahkan di antara pasangan yang kami harapkan akan memiliki pandangan yang lebih egaliter tentang bagaimana berbagi tugas keorangtuaan," kata pemimpin penulis Claire Kamp Dush, associate professor di The Ohio State University seperti dilansir dari laman The Indian Express.
Para peneliti melakukan penelitian yang melibatkan 52 pasangan yang berpartisipasi dalam New Parents Project. Mereka diminta untuk melengkapi catatan waktu mereka sendiri untuk bekerja dan tidak bekerja selama trimester ketiga kehamilan wanita dan sekitar tiga bulan setelah kelahiran bayi.
Namun, pria yang melakukannya pada hari non-kerja, bila jumlah waktu yang mereka habiskan dalam aktivitas rekreasi benar-benar meningkat dua kali lipat antara saat pasangan mereka hamil dan tiga bulan setelah kelahiran. "Pada hari-hari non-kerja, orang tua lebih merata dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan perawatan anak," kata peneliti tersebut.
Pada hari libur mereka, pria lebih santai 46 persen dari waktu sementara pasangan mereka melakukan perawatan anak. Sebaliknya, wanita hanya melakukan hiburan hanya 16 persen pada saat pasangan mereka merawat anak mereka.
Hasilnya serupa untuk pekerjaan rumah tangga, di mana ayah mengambil 35 persen waktu libur sementara pasangan mereka melakukan tugas seperti membersihkan. Wanita mengambil 19 persen waktu istirahat saat pria melakukan pekerjaan rumah tangga.
Pria dipandang harus ikut merawat anak dan rumah mereka, terutama di akhir pekan. Dalam beberapa kasus, ibu mungkin perlu mundur dan membiarkan ayah mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan perawatan anak tanpa harus memastikan mereka memenuhi standarnya, tambah peneliti.