REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan wisatawan tidak perlu khawatir mengunjungi Pulau Dewata, meskipun saat ini Gunung Agung di Kabupaten Karangasem berstatus Awas.
"Saya sengaja mengundang semua konsul yang ada di Bali, dari semua negara-negara sahabat untuk menjelaskan situasi terakhir Gunung Agung dan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi," kata Pastika saat bertemu dengan 33 konsul jenderal negara sahabat, di Denpasar, Rabu (4/10).
Menurut dia, seandainya pun terjadi letusan pada gunung tertinggi di Bali itu, secara manajemen pengendalian bencana sudah lakukan sebaik-baiknya.
Ada beberapa alasan yang mendasari wisatawan tidak perlu khawatir datang ke Bali, karena jika Gunung Agung meletus hanya 28 desa di sekitar Gunung Agung yang akan terdampak langsung dan saat ini 28 desa di Kabupaten Karangasem tersebut sudah dikosongkan.
Pemerintah sudah mengamankan radius 12 kilometer dari puncak Gunung Agung. "Bahkan yang berada di daerah Candidasa, Karangasemu pun tak perlu khawatir karena berada di kawasan yang aman," ucapnya. Jadi untuk wisatawan yang berada di luar 28 desa tersebut, apalagi di Nusa Dua atau Kuta, Kabupaten Badung bisa dipastikan akan aman.
Pastika menambahkan saat ini aktivitas vulkanik Gunung Agung mulai menurun, diharapkan bisa terus menurun dan kalau mungkin agar tidak terjadi erupsi.
Pihaknya terus menerima "update" dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang memantau kondisi Gunung Agung. Kalaupun terjadi erupsi, pemerintah telah memiliki Badan Penanggulangan Bencana yang telah siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
Mantan Kapolda Bali ini menambahkan, pemerintah sudah menyiapkan rencana kontijensi jikapun misalnya Bandara Ngurah Rai sampai tutup akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung. Menurutnya pemerintah akan memfasilitasi dan mengakomodasi wisatawan yang akan pulang menuju bandara terdekat di Surabaya dan Lombok.
Pastika juga kembali mengingatkan agar segala informasi terkait Gunung Agung mengacu pada sumber resmi terpercaya, karena banyak informasi yang tak benar seputar Gunung Agung di internet. Ia juga meminta agar negara asing tak perlu khawatir dengan kondisi Bali. "Kalau ada yang sudah mengeluarkan travel warning, saya harap sebaiknya segera dicabut," ujarnya.