REPUBLIKA.CO.ID, Kesempatan melancong ke negara-negara Eropa sayang dilewatkan tanpa membeli oleh-oleh berupa suvenir khas. Sebelum memborong semuanya, simak terlebih dahulu daftar tanda mata unik yang menjadi ciri khas tiap negara berikut, dilansir dari laman Independent.
Kerajinan kulit Italia
Pasar-pasar cantik di Italia menawarkan beragam suvenir berbahan dasar kulit, mulai dari tas, ikat pinggang, hingga buku catatan bersampul kulit. Salah satu destinasi favorit para turis adalah Pasar San Lorenzo di Florence yang akan membuat pelancong puas berbelanja.
Delftware khas Belanda
Delftware adalah porselen khas Belanda dengan warna dasar biru dan putih yang pusat produksinya berlokasi di Kota Delft. Ada 33 pusat tembikar di Delft pada tahun 1600 tapi sekarang hanya tersisa satu pabrik, menjual delftware berupa piring, poci teh, hingga patung dekoratif.
Sendok kayu Rumania
Jika dahulu fungsinya adalah untuk makan, sekarang sendok kayu Rumania lebih banyak dibeli untuk pajangan. Oleh-oleh khas ini hadir dalam beragam desain ukiran, termasuk motif paling terkenal yaitu simbol ayam jantan yang melambangkan harapan.
Dala Horse dari Swedia
Oleh-oleh populer khas Swedia ini berupa kerajinan kuda bercat cerah berbagai ukuran yang berasal dari Provinsi Dalarna sejak abad ke-19. Dala horse ditetapkan sebagai simbol resmi Swedia dan banyak penduduk memasangnya di depan rumah mereka, terutama yang berwarna merah.
Amber Polandia
Amber adalah batu unik berwarna oranye kekuning-kuningan yang terbuat dari resin pohon yang dikeraskan dan dilapisi air. Jika ingin berburu amber, disarankan untuk mencarinya di butik-butik kota pelabuhan Gdansk di Polandia, negara yang dijuluki sebagai emasnya wilayah Baltik.
Sweater rajut Norwegia
Norwegia yang bercuaca dingin dikenal sebagai produsen sweater wol rajut berkualitas tinggi. Salah satu merek tersohor adalah Dale of Norway yang telah memproduksi sweater sejak akhir 1800-an dan mendesain seragam tim ski nasional Norwegia sejak 1950-an.
Lizhnyk Ukraina
Lizhnyk adalah selimut wol khas Ukraina yang diproduksi dengan cara kuno menggunakan alat tenun kayu buatan sendiri. Wolnya berasal dari bulu domba yang dibesarkan di pegunungan Carpathian dan umumnya selimut diproduksi di Desa Yavoriv dekat perbatasan antara Ukraina dan Polandia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika